Sejarah Kerajaan Champa di Vietnam dan Kaitan Eratnya dengan Majapahit

Jum'at, 08 Juli 2022 - 13:46 WIB
loading...
Sejarah Kerajaan Champa...
Peninggalan kerajaan Champa di Vietnam. Foto/indiafacts
A A A
HANOI - Kerajaan Champa adalah kerajaan di wilayah Vietnam yang pernah sangat berkuasa dan menjadi salah satu raksasa di Asia Tenggara.

Dalam buku bertajuk “Birokratisasi Islam di Indochina”, diketahui bahwa Kerajaan Champa hadir bersamaan dengan Kerajaan Funan, asal muasal Kerajaan Khmer di Kamboja.

Orang-orang keturunan Champa, yang biasa disebut Champ, inilah yang kemudian menjadi mayoritas masyarakat muslim di Indocina, terutama Kamboja dan Vietnam.



Champa mulai menyebarkan kekuasaannya ketika masuk pada abad ke-7. Adapun wilayah kekuasaan baru di Vietnam tengah yang kala itu berhasil direbut Champa adalah Indrapura, terdiri dari Vijaya, Amaravati, Panduranga, dan Kauthara.

Masih mengutip dari buku yang sama, Kerajaan Champa disebutkan berdiri pada tahun 192 dengan nama Lin-yi.



Lin-yi sendiri dikenal sebagai sebutan bagi entitas politik yang berada di bawah Dinasti Han di Rinan. Sayangnya, tidak ada sumber pasti yang menjabarkan bagaimana Lin-yi bisa berubah menjadi Champa.

Namun, para sejarawan menghentikan penggunaan nama Lin-yi di tahun 758 dan mulai menyebut Champapura atau Kota Champa pada 875.



Sejarah mencatat, Kerajaan Lin-yi-Champa diserang pasukan dari Jawa pada paruh kedua abad ke-8. Waktu penyerangan itu hampir bersamaan dengan invasi yang dilakukan oleh Kerajaan Angkor asal Kamboja.

Setelahnya, Champa dikenal sebagai sebuah kerajaan di bawah pemerintahan Indravarman II dan memiliki ibu kota bernama Indrapura.

Setelah abad ke-10, kerajaan ini tak lagi menganut Budha karena Islam mulai berkembang. Apalagi, pengaruh agama ketika itu sangat mudah terjadi dan tak terbendung.

Mulai abad ke-17, banyak keluarga bangsawan di Kerajaan Champa yang beragama Islam. Tak heran jika Islam menjadi agama yang dianut oleh Suku Champ.

Eksistensi Kerajaan Champa mulai tak terlihat di sekitar abad ke-17 sampai akhir abad ke-19. Kerajaan Champa runtuh bersamaan dengan hancurnya Panduranga, ibu kota Champa.

Satu hal yang masih menarik perhatian hingga kini adalah pernikahan putri Champa bernama Dewi Drawarati dengan Prabu Brawijaya V dari Majapahit.

Dari sinilah kisah awal masuknya Islam ke Majapahit. Sebab, putri Champa diketahui sebagai seorang muslim.

Selain itu, keberadaan putri Champa di Nusantara juga mengundang banyak imigran asal Champa untuk datang ke Majapahit. Peristiwa ini diperkirakan terjadi sekitar tahun 1476 hingga 1478.

Pernikahan Raja Majapahit dengan putri Champa tersebut dirayakan besar-besaran di Champa. Tak ketinggalan, pesta mewah juga dihelat di Majapahit.

Setelah itu, Prabu Brawijaya memilih untuk masuk Islam dan mengabaikan nasihat Sabda Palon.

Menurut kabar, Prabu Brawijaya mempunyai 2 pemimpin spiritual bernama Naya Genggong dan Sabda Palon. Saat mengetahui Raja ingin meninggalkan agama Buddha dan masuk Islam, konon keduanya murka.

Sebelum melaksanakan pernikahan, guru spiritual Raja tersebut sebenarnya sudah memberi nasihat agar Prabu Brawijaya V tidak terbawa agama calon istrinya.

Di sisi lain, pernikahan tersebut boleh saja dilaksanakan dan tidak ada masalah. Akan tetapi Prabu Brawijaya tidak mendengarkan perkataan gurunya tersebut dan tetap memilih untuk memeluk agama Islam.

Bersama Dewi Drawarati, Prabu Brawijaya V memiliki anak bernama Retno Pambayun yang juga dikenal sebagai Putri Pembayun.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Vietnam Hendak Beli...
Vietnam Hendak Beli 24 Jet Tempur F-16 AS, Hubungan dengan Rusia Bisa Tamat dan China Bakal Marah
Kasus Pencucian Uang...
Kasus Pencucian Uang Rp285,9 T, Hukuman Bui Seumur Hidup Miliarder Truong My Lan Dipangkas Jadi 30 Tahun
Sangarnya Korupsi Miliader...
Sangarnya Korupsi Miliader Truong My Lan, dari Tilap Rp448 Triliun hingga Pencucian Uang Rp293,9 Triliun
Vietnam Bakal Pecat...
Vietnam Bakal Pecat 100.000 Pegawai Pemerintah untuk Hemat Anggaran, Indonesia Berani Tiru?
Tak Seperti Indonesia,...
Tak Seperti Indonesia, Vietnam Pangkas PPN Sebesar 2%, Kurangi Kementerian dan PNS
Miliarder Truong My...
Miliarder Truong My Lan Harus Bayar Rp175 Triliun atau Dieksekusi Mati
Topan Yagi Sudah Tewaskan...
Topan Yagi Sudah Tewaskan 226 Orang di Vietnam, Lebih dari 100 Lainnya Hilang
Mengenal Genevieve Jeanningros,...
Mengenal Genevieve Jeanningros, Biarawati yang Terobos Protokol Vatikan Demi Melihat Jenazah Paus
Ngeri! Siswa SMA Ngamuk...
Ngeri! Siswa SMA Ngamuk di Kelas Tusuk 5 Orang termasuk Kepala Sekolah
Rekomendasi
Dosen dan Mahasiswa...
Dosen dan Mahasiswa Minta Revisi UU Penyiaran Segera Dilakukan
Otak Penculikan Santri...
Otak Penculikan Santri di Pasuruan Ditangkap, 2 Pelaku Masih Buron
Partai Perindo Mulai...
Partai Perindo Mulai Fokus Kembangkan Kekuatan di Wilayah Urban
Berita Terkini
Mengapa Hamas Menolak...
Mengapa Hamas Menolak Penunjukkan Hussein al-Sheikh sebagai Pengganti Mahmoud Abbas?
1 jam yang lalu
Kenapa Rusia Tidak Datang...
Kenapa Rusia Tidak Datang ke Pemakaman Paus Fransiskus?
2 jam yang lalu
Dengan Tulus, Putin...
Dengan Tulus, Putin Ucapkan Terima Kasih kepada Tentara Korea Utara yang Membantu Merebut Kursk
3 jam yang lalu
Meski Digaji Rp37 Juta,...
Meski Digaji Rp37 Juta, Tentara Israel Mengaku Dieksploitasi dan Risikonya Sangat Berat
5 jam yang lalu
Spanyol dan Portugal...
Spanyol dan Portugal Lumpuh, Kereta Api Macet, Transaksi Hanya dengan Uang Tunai
7 jam yang lalu
Putin Umumkan Gencatan...
Putin Umumkan Gencatan Senjata 3 Hari untuk Perayaan Kemenangan Perang Dunia II
8 jam yang lalu
Infografis
Rendang dan Gulai Masuk...
Rendang dan Gulai Masuk Daftar Rebusan Terenak di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved