Inggris Bantah Wakil Duta Besarnya Ditangkap di Iran

Kamis, 07 Juli 2022 - 21:52 WIB
loading...
Inggris Bantah Wakil Duta Besarnya Ditangkap di Iran
Inggris bantah wakil duta besarnya telah ditangkap Iran. Foto/Twitter
A A A
LONDON - Inggris mengatakan diplomat yang dilaporkan 'ditangkap' Iran telah meninggalkan negara itu tahun lalu.

Duta Besar Inggris untuk Iran pada Kamis mengatakan seorang diplomat yang dilaporkan ditangkap oleh media pemerintah telah mengakhiri jabatannya dan meninggalkan negara republik Islam itu lebih dari enam bulan lalu.

"Laporan bahwa Wakil Duta Besar kami saat ini ditahan sangat menarik. Dia benar-benar meninggalkan Iran Desember lalu, di akhir penempatannya," tulis duta besar Inggris Simon Shercliff di Twitter seperti dikutip dari France24, Kamis (7/7/2022).

Sebelum komentar Shercliff, pemerintah Inggris telah dengan tegas menyangkal bahwa wakil duta besarnya telah ditangkap.



"Laporan penangkapan seorang diplomat Inggris di Iran sama sekali tidak benar," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri di London.

Pada hari Rabu, kantor berita Iran Fars dan stasiun televisi pemerintah telah melaporkan bahwa Garda Revolusi telah menangkap - pada tanggal yang tidak diketahui - beberapa diplomat asing termasuk wakil kepala misi Inggris Giles Whitaker, menuduh mereka "memata-matai".

Fars mengatakan bahwa Whitaker telah diusir dari Iran. Tetapi stasiun televisi pemerintah hanya mengatakan bahwa dia telah diusir dari "daerah" di mana para diplomat itu ditangkap.

Stasiun televisi pemerintah Iran menuduhnya "melakukan operasi intelijen" di wilayah militer.



Video menunjukkan gambar seorang pria yang dihadirkan sebagai Whitaker berbicara di sebuah ruangan.

Seorang jurnalis TV pemerintah Iran mengatakan diplomat itu termasuk di antara mereka yang pergi ke gurun Shahdad bersama keluarganya sebagai turis, merujuk pada sebuah daerah di Iran tengah.

Perkembangan itu bertepatan dengan meningkatnya ketegangan antara Teheran dan kekuatan dunia atas upaya yang telah lama terhenti untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 dan peningkatan baru-baru ini dalam penahanan warga negara Barat yang dikonfirmasi di negara itu.


(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1905 seconds (0.1#10.140)