Medvedev Kutip Alkitab Injil untuk Para Pengkritik Rusia
loading...
A
A
A
MOSKOW - Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev memperingatkan terhadap segala upaya mendirikan semacam pengadilan internasional atas konflik yang sedang berlangsung antara Moskow dan Kiev.
Menurut dia, mereka yang mempromosikan ide-ide seperti itu tidak memiliki hak moral untuk melakukannya, dan pada akhirnya mungkin menghadapi “murka” Tuhan jika mereka tetap bertahan dalam keinginan mereka “menghakimi” negara.
“Siapa yang berteriak bahwa perlu untuk mendirikan pengadilan atas Rusia dan melibatkan badan-badan supranasional untuk ini? Siapa pemberani atau idiot ini?” ujar Medvedev di media sosial pada Rabu (6/7/2022).
Dia mengatakan tidak pernah merupakan ide yang baik untuk mengancam kekuatan nuklir besar seperti Rusia dengan cara itu.
“Imam besar ini dikenal semua orang,” tambahnya, merujuk pada Amerika Serikat (AS).
“Dan dia bekerja sangat keras untuk menabur kekacauan dan kehancuran di seluruh dunia dengan kedok ‘demokrasi sejati’ yang terkenal kejam,” tegas dia.
“Selain itu, Washington tidak memiliki hak moral untuk menghakimi siapa pun, apalagi Rusia, mengingat catatan panjang perang kehancuran berdarah sepanjang sejarahnya,” ujar dia.
Dia menambahkan, “AS telah unggul dalam memaksakan kehendaknya secara kasar dan primitif, menggunakan uang, pengikut yang tidak berdaya, yang disebut 'sekutu' demi kesopanan, dan senjata dengan kualitas tertinggi."
Menurut dia, mereka yang mempromosikan ide-ide seperti itu tidak memiliki hak moral untuk melakukannya, dan pada akhirnya mungkin menghadapi “murka” Tuhan jika mereka tetap bertahan dalam keinginan mereka “menghakimi” negara.
“Siapa yang berteriak bahwa perlu untuk mendirikan pengadilan atas Rusia dan melibatkan badan-badan supranasional untuk ini? Siapa pemberani atau idiot ini?” ujar Medvedev di media sosial pada Rabu (6/7/2022).
Dia mengatakan tidak pernah merupakan ide yang baik untuk mengancam kekuatan nuklir besar seperti Rusia dengan cara itu.
“Imam besar ini dikenal semua orang,” tambahnya, merujuk pada Amerika Serikat (AS).
“Dan dia bekerja sangat keras untuk menabur kekacauan dan kehancuran di seluruh dunia dengan kedok ‘demokrasi sejati’ yang terkenal kejam,” tegas dia.
“Selain itu, Washington tidak memiliki hak moral untuk menghakimi siapa pun, apalagi Rusia, mengingat catatan panjang perang kehancuran berdarah sepanjang sejarahnya,” ujar dia.
Dia menambahkan, “AS telah unggul dalam memaksakan kehendaknya secara kasar dan primitif, menggunakan uang, pengikut yang tidak berdaya, yang disebut 'sekutu' demi kesopanan, dan senjata dengan kualitas tertinggi."