George Soros: MA dan Partai Republik Trump Ancaman Lebih Besar daripada Rusia dan China

Rabu, 06 Juli 2022 - 18:46 WIB
loading...
George Soros: MA dan...
Miliarder Amerika Serikat George Soros. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Miliarder George Soros memperingatkan Mahkamah Agung (MA) Amerika Serikat (AS) dan Partai Republik Donald Trump mewakili ancaman yang lebih besar bagi AS daripada Rusia dan China.

Tak hanya itu, menurut Soros, MA dan Partai Republik Trump harus dikalahkan dengan cara apa pun yang diperlukan.

Mega-donor Partai Demokrat George Soros itu menjelaskan sikapnya dalam artikel yang diterbitkan pada 4 Juli.

Soros (91) sebelumnya telah menyerukan perubahan rezim di China dan kemenangan cepat atas Rusia.Dalam opini sindikasi terbarunya, dia menyebut mereka "rezim represif" yang "ingin memaksakan bentuk pemerintahan otokratis di dunia."



Namun, menurutnya, ancaman yang jauh lebih besar bagi AS berasal dari “musuh domestik demokrasi”, yang meliputi “Mahkamah Agung saat ini, yang didominasi ekstremis sayap kanan, dan Partai Republik pimpinan Donald Trump,” yang menempatkan mereka di sana.

Senada dengan Presiden AS Joe Biden, Soros mengecam MA atas putusan Dobbs bulan lalu, yang membatalkan preseden Roe v Wade 1973 tentang aborsi.



Dia mengatakan logika putusan itu membahayakan hak-hak lain yang diakui di bawah Amandemen Keempatbelas, “di antaranya hak untuk kontrasepsi, pernikahan sesama jenis, dan hak-hak LGBTQ, tetapi bahkan mungkin pernikahan antar ras.”

“Jelas juga bahwa MA ini bermaksud melakukan serangan frontal terhadap cabang eksekutif,” ujar Soros, menunjuk pada putusan mengenai kewenangan Badan Perlindungan Lingkungan, kepemilikan senjata, dan redistricting.

“Denominator umum dalam putusan MA baru-baru ini adalah untuk mendukung tujuan yang dipromosikan oleh Partai Republik Trump dan melemahkan atau melarang penyebab yang disukai oleh Partai Demokrat," ujar Soros bersikeras.

“Putusan Dobbs adalah bagian dari rencana yang disusun dengan hati-hati untuk mengubah AS menjadi rezim yang represif,” tulis Soros.

Menurut Soros, satu-satunya cara untuk menghentikannya adalah dengan “menggulingkan Partai Republik dari jabatannya dengan telak.”

Demokrat saat ini mengendalikan Gedung Putih dan kedua kamar Kongres. “Partai Republik menyerang sistem demokrasi kita dari setiap sudut,” tulis Soros, menuduh partai tersebut telah “menumpuk” Mahkamah Agung dan banyak pengadilan yang lebih rendah dengan “hakim ekstremis” dan mengesahkan undang-undang yang “membuat pemungutan suara menjadi sangat sulit” dan “membuat subversi sistem pemilu lebih mudah” di tingkat negara bagian.

“Kelangsungan hidup demokrasi di AS sangat terancam,” ujar Soros menyimpulkan, menambahkan, “Kita harus melakukan segala yang kita bisa untuk mencegahnya,” termasuk menjangkau beberapa pendukung Republik yang memilih Trump tetapi menolak “kebohongan besar” Trump tentang kecurangan pemilu 2020.

Soros menegaskan, “Ini adalah tentang membangun kembali sistem politik dua partai yang berfungsi yang merupakan inti dari demokrasi Amerika.”

Miliarder kelahiran Hungaria ini telah menginvestasikan jutaan dolar untuk membantu perjuangan Demokrat, mulai dari pemilu paruh waktu nasional yang akan datang hingga pemilihan jaksa wilayah di yurisdiksi utama.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Incar 3 Periode, Trump:...
Incar 3 Periode, Trump: Saya Tidak Bercanda
Donald Trump Marah Besar...
Donald Trump Marah Besar kepada Putin, Ada Apa Gerangan?
Trump Ingin Kembali...
Trump Ingin Kembali Berkomunikasi via Telepon dengan Putin, Apa yang Dibahas?
3 Ancaman Terbesar Militer...
3 Ancaman Terbesar Militer AS, Paling Utama dan Pertama Adalah China
Agen FSB Rusia Selidiki...
Agen FSB Rusia Selidiki Senjata Sonik di Serbia
Trump Tuntut Ukraina...
Trump Tuntut Ukraina Bayar Kembali Semua Bantuan AS dengan Bunganya
Trump Pecat Hampir Semua...
Trump Pecat Hampir Semua Karyawan Institut Perdamaian yang Didanai Kongres AS
Jumlah Korban Tewas...
Jumlah Korban Tewas Gempa Myanmar Diprediksi Bisa Mencapai 100 Ribu Jiwa
Gempa M 7,1 Guncang...
Gempa M 7,1 Guncang Kepulauan Tonga, Picu Peringatan Tsunami
Rekomendasi
Bulan Syawal, Julukan...
Bulan Syawal, Julukan dan Amalan yang Dianjurkan
Bulog Serap Gabah Petani...
Bulog Serap Gabah Petani Capai 725.000 Ton Setara Beras, Rekor 10 Tahun Terakhir
Rayakan Lebaran dengan...
Rayakan Lebaran dengan Wisata Alam, Kuliner, dan Belanja di PIK!
Berita Terkini
Incar 3 Periode, Trump:...
Incar 3 Periode, Trump: Saya Tidak Bercanda
5 menit yang lalu
Iran Rayakan Idulfitri...
Iran Rayakan Idulfitri pada Senin, Presiden Masoud Pezeshkian Serukan Persatuan Negara-negara Islam
1 jam yang lalu
Donald Trump Marah Besar...
Donald Trump Marah Besar kepada Putin, Ada Apa Gerangan?
2 jam yang lalu
3 Anggota NATO Sangat...
3 Anggota NATO Sangat Takut jika Ukraina dan Rusia Sepakati Gencatan Senjata
3 jam yang lalu
10 Kerajaan Terbesar...
10 Kerajaan Terbesar dan Terluas dalam Sejarah, Kekhalifahan Diwakili Abbasiyah dan Ummayah
4 jam yang lalu
10 Nama Negara Terpanjang...
10 Nama Negara Terpanjang di Dunia, Salah Satunya Mantan Penjajah
5 jam yang lalu
Infografis
3 Ancaman Terbesar Militer...
3 Ancaman Terbesar Militer AS, Paling Utama Adalah China
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved