Kasus COVID-19 Capai 13 Ribu, Singapura Ubah Gedung Pameran Jadi Pusat Isolasi

Minggu, 26 April 2020 - 16:09 WIB
loading...
Kasus COVID-19 Capai...
Singapura merubah gedung pameran menjadi pusat isolasi seiring bertambahnya kasus infeksi COVID-19. Foto/VOA
A A A
SINGAPURA - Singapura merubah sebuah ruang pameran yang luar dan fasilitas sementara lainnya menjadi pusat perawatan pasien COVID-19. Negara itu berpacu dengan waktu untuk menyiapkan tempat tidur pasien di saat menghadapi lonjakan kasus infeksi.

Singapura merubah salah satu fasilitas di Changi Exhibition Centre sebagai fasilitas kesehatan untuk menampung lebih dari 4.000 pasien yang sembuh dan mereka yang memiliki gejala ringan. Changi Exhibition Centre selama ini kerap digunakan sebagai lokasi Singapore Airshow, pertemuan dirgantara terbesar di Asia.

"Seluruh proses pengaturan infrastruktur memakan waktu enam hari," ujar Joseph Tan, seorang anggota panitia penyelenggara untuk fasilitas sementara, dalam sebuah kunjungan seperti dikutip dari Reuters, Minggu (26/4/2020).

Di pusat isolasi Changi yang baru, setiap kamar memiliki monitor tekanan darah dan peralatan medis lainnya bagi pasien untuk melakukan pemeriksaan kesehatan tiga kali sehari. Sementara robot yang dikendalikan dari jarak jauh menyediakan makanan dan layanan konferensi jarak jauh untuk mengurangi kontak.

Pihak berwenang juga menguji coba seekor anjing robot berkaki empat yang dibuat oleh Boston Dynamics di fasilitas itu. Robot ini, menurut mereka, dapat digunakan untuk mengirimkan obat-obatan kepada pasien atau mengukur suhu tubuh mereka.

Ruang tersebut dapat menampung 2.700 pasien, sementara perluasan luar ruang yang sedang berlangsung akan menambah 1.700 tempat tidur. Pusat konferensi terdekat bernama EXPO sudah menampung ratusan pasien COVID-19.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Singapura mencatat ada 931 kasus infeksi virus Corona pada hari ini. Jumlah ini menjadikan total kasus infeksi COVID-19 di negara-kota itu menjadi 13.624.

"Sebagian besar kasus baru ini berasal dari pekerja migran yang tinggal di asrama," kata Kementerian Kesehatan Singapura dalam pernyataan itu. Sedangkan 15 kasus baru lainnya adalah penduduk tetap.

Jumlah kasus baru ini naik dari 618 yang dilaporkan pada hari Sabtu kemarin.

Menurut angka resmi negara kecil berpenduduk 5,7 juta orang ini sekarang menjadi salah satu negara dengan tingkat infeksi tertinggi di Asia. Penyebabnya adalah wabah virus Corona menyerang asrama-asrama sempit yang menampung lebih dari 300.000 pekerja terutama di Asia Selatan.
(ber)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1725 seconds (0.1#10.140)