Moskow Rebut Luhansk, Penasihat Zelensky: Ini Kemenangan Terakhir Rusia
loading...
A
A
A
KIEV - Pasukan Rusia berhasil merebut kota Lysychansk di Ukraina pada Minggu, sebuah langkah yang memberinya kendali penuh atas wilayah Luhansk yang jadi salah satu tujuan perang utamanya.
Menanggapi hal itu, penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky , Oleksiy Arestovych mengatakan, Rusia membutuhkan waktu 90 hari dan akan membayar mahal untuk dua kota berukuran sedang yang berhasil mereka rebut.
Seperti diketahui, sebelum merebut Lysychansk, pasukan Rusia telah berhasil merebut kota kembarannya Severodonetsk.
"Ini adalah kemenangan terakhir bagi Rusia di wilayah Ukraina," kata Arestovych dalam sebuah video yang diposting online seperti dilansir dari Reuters, Rabu (6/7/2022).
Rusia sendiri kini telah mengalihkan perhatiannya ke Donetsk. Mengambil kendali penuh atas Donetsk, wilayah industri di bagian timur Ukraina, adalah tujuan lain dari apa yang disebut Moskow sebagai "operasi militer khusus."
Wilayah tetangga di Donbas itu telah menjadi panggung pertempuran terbesar di Eropa selama beberapa generasi.
Sejak awal konflik, Rusia telah menuntut agar Ukraina menyerahkan Luhansk dan Donetsk kepada kelompok separatis yang didukung Moskow, yang telah mendeklarasikan kemerdekaan mereka.
Arestovych mengatakan selain pertempuran untuk mempertahankan Donetsk, Ukraina berharap untuk melancarkan serangan balasan di selatan negara itu. Rusia mungkin berjuang untuk mengarahkan kembali pasukannya di sana dengan 60% dari mereka sekarang terkonsentrasi di timur.
"Dan tidak ada lagi kekuatan yang bisa didatangkan dari Rusia. Mereka membayar mahal untuk Severodonetsk dan Lysychansk," ujarnya.
Menanggapi hal itu, penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky , Oleksiy Arestovych mengatakan, Rusia membutuhkan waktu 90 hari dan akan membayar mahal untuk dua kota berukuran sedang yang berhasil mereka rebut.
Seperti diketahui, sebelum merebut Lysychansk, pasukan Rusia telah berhasil merebut kota kembarannya Severodonetsk.
"Ini adalah kemenangan terakhir bagi Rusia di wilayah Ukraina," kata Arestovych dalam sebuah video yang diposting online seperti dilansir dari Reuters, Rabu (6/7/2022).
Rusia sendiri kini telah mengalihkan perhatiannya ke Donetsk. Mengambil kendali penuh atas Donetsk, wilayah industri di bagian timur Ukraina, adalah tujuan lain dari apa yang disebut Moskow sebagai "operasi militer khusus."
Wilayah tetangga di Donbas itu telah menjadi panggung pertempuran terbesar di Eropa selama beberapa generasi.
Sejak awal konflik, Rusia telah menuntut agar Ukraina menyerahkan Luhansk dan Donetsk kepada kelompok separatis yang didukung Moskow, yang telah mendeklarasikan kemerdekaan mereka.
Arestovych mengatakan selain pertempuran untuk mempertahankan Donetsk, Ukraina berharap untuk melancarkan serangan balasan di selatan negara itu. Rusia mungkin berjuang untuk mengarahkan kembali pasukannya di sana dengan 60% dari mereka sekarang terkonsentrasi di timur.
"Dan tidak ada lagi kekuatan yang bisa didatangkan dari Rusia. Mereka membayar mahal untuk Severodonetsk dan Lysychansk," ujarnya.
(ian)