China Bantah Tuduhan Berencana Ambil Alih Bulan Jadi Milik Sendiri
loading...
A
A
A
BEIJING - China menolak klaim kepala badan antariksa Amerika Serikat (AS) bahwa China mungkin mempertimbangkan pengambilalihan Bulan sebagai bagian dari program luar angkasa militernya.
Beijing pun menuduh Washington berusaha mengubah ruang angkasa menjadi "domain perang".
Kepala NASA Bill Nelson mengatakan kepada surat kabar Jerman Bild dalam wawancara yang diterbitkan pada Sabtu (2/7/2022) bahwa, “Dunia harus sangat khawatir tentang China yang berpotensi mendarat di bulan dan mengatakan, 'Ini milik kita sekarang dan Anda tetap di luar.'"
Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China Zhao Lijian menanggapi tuduhan pada Senin (4/7/2022), dengan mengatakan, “Ini bukan pertama kalinya kepala Administrasi Penerbangan dan Antariksa Nasional AS mengabaikan fakta dan berbicara tidak bertanggung jawab tentang China."
“Pihak AS terus-menerus membangun kampanye kotor terhadap upaya luar angkasa China yang normal dan masuk akal, dan China dengan tegas menentang pernyataan yang tidak bertanggung jawab seperti itu,” tegas dia.
Dia mengklaim China selalu menentang persenjataan dan mempromosikan masa depan bersama umat manusia di luar angkasa.
Ketika diminta mengklarifikasi tujuan militer apa yang bisa dikejar China di luar angkasa, Nelson mengatakan astronot China sedang belajar bagaimana menghancurkan satelit negara lain. Dia mengklaim persaingan untuk kutub selatan Bulan akan sangat ketat.
Dia juga mengatakan pada tahun 2035, Beijing dapat menyelesaikan pembangunan stasiun Bulannya sendiri dan memulai eksperimen setahun kemudian.
Kepala NASA berusia 79 tahun itu telah lama menjadi kritikus terhadap program luar angkasa ambisius China, meskipun Beijing menjamin program itu murni bertujuan damai.
Pada April, dia menuduh Beijing menolak bekerja dengan AS dan menyembunyikan data penting, meskipun Amandemen Wolf 2011 melarang NASA bekerja sama langsung dengan ilmuwan China tanpa izin Kongres.
Saat membela program luar angkasa China, Zhao mengklaim AS memiliki "catatan kotor" sendiri dalam menciptakan sampah luar angkasa, mengembangkan senjata luar angkasa ofensif, dan menghasut perlombaan senjata luar angkasa dengan secara terbuka menyatakan luar angkasa sebagai "perbatasan operasional" dan "domain perang."
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
Beijing pun menuduh Washington berusaha mengubah ruang angkasa menjadi "domain perang".
Kepala NASA Bill Nelson mengatakan kepada surat kabar Jerman Bild dalam wawancara yang diterbitkan pada Sabtu (2/7/2022) bahwa, “Dunia harus sangat khawatir tentang China yang berpotensi mendarat di bulan dan mengatakan, 'Ini milik kita sekarang dan Anda tetap di luar.'"
Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China Zhao Lijian menanggapi tuduhan pada Senin (4/7/2022), dengan mengatakan, “Ini bukan pertama kalinya kepala Administrasi Penerbangan dan Antariksa Nasional AS mengabaikan fakta dan berbicara tidak bertanggung jawab tentang China."
“Pihak AS terus-menerus membangun kampanye kotor terhadap upaya luar angkasa China yang normal dan masuk akal, dan China dengan tegas menentang pernyataan yang tidak bertanggung jawab seperti itu,” tegas dia.
Dia mengklaim China selalu menentang persenjataan dan mempromosikan masa depan bersama umat manusia di luar angkasa.
Ketika diminta mengklarifikasi tujuan militer apa yang bisa dikejar China di luar angkasa, Nelson mengatakan astronot China sedang belajar bagaimana menghancurkan satelit negara lain. Dia mengklaim persaingan untuk kutub selatan Bulan akan sangat ketat.
Dia juga mengatakan pada tahun 2035, Beijing dapat menyelesaikan pembangunan stasiun Bulannya sendiri dan memulai eksperimen setahun kemudian.
Kepala NASA berusia 79 tahun itu telah lama menjadi kritikus terhadap program luar angkasa ambisius China, meskipun Beijing menjamin program itu murni bertujuan damai.
Pada April, dia menuduh Beijing menolak bekerja dengan AS dan menyembunyikan data penting, meskipun Amandemen Wolf 2011 melarang NASA bekerja sama langsung dengan ilmuwan China tanpa izin Kongres.
Saat membela program luar angkasa China, Zhao mengklaim AS memiliki "catatan kotor" sendiri dalam menciptakan sampah luar angkasa, mengembangkan senjata luar angkasa ofensif, dan menghasut perlombaan senjata luar angkasa dengan secara terbuka menyatakan luar angkasa sebagai "perbatasan operasional" dan "domain perang."
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
(sya)