Turki Blak-blakan Ungkap Alasan Tidak Beri Sanksi pada Rusia

Senin, 27 Juni 2022 - 18:57 WIB
loading...
A A A
“Akan ada reposisi tektonik besar-besaran,” tegas Kalin.

Mengomentari alasan di balik serangan Rusia di Ukraina, juru bicara Turki membantah klaim Barat tentang “irasionalitas” Presiden Rusia Vladimir Putin, dengan mengatakan kadang-kadang Barat lebih suka "mengirasionalisasikan masalah daripada mengkonfrontasinya."

Menurutnya, masalah dalam hubungan antara Rusia dan Barat dimulai pada 1990-an ketika Rusia, dalam menanggapi perubahan tatanan geopolitik global, menawarkan Barat kesempatan membuat “perjanjian keseimbangan baru” yang akan mencerminkan perubahan tersebut.

“Mereka yang ingin menekan negara-negara yang ingin keluar dari bawah mengatakan: ayo jalan konflik,” ungkap dia.

Dia menekankan, “Turki tidak pernah membenarkan invasi Rusia ke Ukraina.”

Meski demikian, Kalin menunjukkan pentingnya untuk tidak mengabaikan hubungan sebab-akibat.

“Kami juga keberatan dengan tatanan yang tidak teratur ini dan tatanan (global) yang tidak adil ini,” ujar dia.

Rusia menyerang Ukraina pada akhir Februari, menyusul kegagalan negara tetangga tersebut mengimplementasikan persyaratan perjanjian Minsk, yang pertama kali ditandatangani pada 2014, dan pengakuan akhirnya Moskow atas republik Donbass di Donetsk dan Lugansk.

Protokol yang ditengahi Jerman dan Prancis dirancang untuk memberikan status khusus kepada daerah-daerah yang memisahkan diri di dalam negara Ukraina.

Kremlin sejak itu menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1790 seconds (0.1#10.140)