Afghanistan Khawatirkan Munculnya Wabah Penyakit di Antara Korban Gempa
loading...
A
A
A
Di Kabul, rumah sakit yang lebih dulu merawat korban perang telah membuka bangsal mereka untuk korban gempa, tetapi sebagian besar orang tetap berada di daerah yang hancur akibat gempa.
"Rumah kami hancur, kami tidak memiliki tenda. Kami tidak punya apa-apa. Makanan dan pakaian kami semuanya berada di bawah puing-puing," Hazrat Ali, 18, mengatakan kepada tim Reuters di Wor Kali, sebuah desa di distrik Barmal yang paling parah terkena dampaknya.
"Saya telah kehilangan saudara-saudara saya, hati saya hancur. Sekarang kami hanya berdua. Saya sangat mencintai mereka," katanya.
(esn)