Jenderal Polandia Tuntut NATO Segera Beri Ultimatum Rusia

Selasa, 21 Juni 2022 - 14:07 WIB
loading...
A A A
“Menurut saya, situasi ini akhirnya harus dibalik atau setidaknya seimbang. Tidak mungkin dalam konfrontasi dua pihak hanya satu yang menakut-nakuti, memasang penghalang, kondisi dan garis merah,” ujar mantan kepala Biro Keamanan Nasional Polandia.

Pada 17 Juni, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Rusia tidak mengancam siapa pun dengan senjata nuklir, “tetapi setiap orang harus tahu apa yang kita miliki dan apa yang akan kita gunakan jika perlu untuk melindungi kedaulatan kita."

Mengomentari situasi saat ini di Ukraina dari perspektif militer, Koziej mengatakan, “Belum ada yang diputuskan.”

Sementara Rusia “secara perlahan mendorong ke depan,” dukungan Barat tetap menjadi harapan bagi Ukraina.

“Ukraina memiliki semakin banyak peralatan militer modern dari Barat, dan Rusia memiliki kebalikannya, karena mereka juga harus memakai peralatan usang pasca-Soviet,” tutur dia.

Koziej tidak mengesampingkan bahwa Ukraina mungkin menderita kerugian teritorial.

“Tetapi dalam arti persatuan negara, kekuatan bangsa Ukraina, posisi Ukraina di dunia atau peluangnya untuk bergabung dengan Barat, Ukraina telah memenangkan konflik ini…,” ujar dia.

Sementara itu, Rusia, menurut sang jenderal, “kalah dalam perang” karena kemungkinan strategisnya akan berkurang, posisinya di panggung internasional akan memburuk dan standar hidup Rusia akan turun secara signifikan.

Sejak peluncuran operasi militer khusus Rusia, Kiev telah meminta NATO dan negara-negara Barat untuk memberlakukan zona larangan terbang atau memberi Ukraina sarana untuk melakukannya sendiri, seperti sistem pertahanan anti-udara dan pesawat tempur.

Permintaan ini, bagaimanapun, tetap tidak terpenuhi karena Barat mengklaim langkah seperti itu akan menempatkannya dalam konfrontasi langsung dengan Rusia.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1711 seconds (0.1#10.140)