Pemerintah Belanda Minta Maaf kepada Para Veteran Srebrenica

Minggu, 19 Juni 2022 - 12:41 WIB
loading...
Pemerintah Belanda Minta...
PM Mark Rutte menyampaikan permintaan maaf pemerintah Belanda kepada para veteran Srebenica. Foto/BBC
A A A
AMSTERDAM - Pemerintah Belanda meminta maaf kepada ratusan mantan tentara yang dikirim untuk mempertahankan Srebrenica selama perang Bosnia .

Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte mengatakan, pasukan tidak dilengkapi dengan peralatan untuk menghentikan pembantaian dan diminta untuk melakukan "tugas yang mustahil".

Pada Juli 1995, sekitar 8.000 pria Muslim Bosnia dibantai setelah pasukan Belanda diserbu oleh pasukan Serbia .

Sebelumnya, pemerintah Belanda bersikeras bahwa kesalahan ada pada PBB karena gagal memberikan dukungan udara.



Tetapi berbicara kepada para veteran di sebuah pangkalan militer di Belanda tengah pada hari Sabtu, Rutte menerima bahwa pasukan pasukan penjaga perdamaian Dutchbat III telah berjuang karena mandat, peralatan, dan dukungan militer yang diterima selama misi semuanya tidak memadai untuk sebuah misi yang pada akhirnya terbukti mustahil untuk dilaksanakan.

"Hari ini, saya meminta maaf atas nama pemerintah Belanda kepada semua wanita dan pria di Dutchbat III. Kepada Anda semua di sini, dan kepada mereka yang tidak bersama kami hari ini," kata Rutte kepada para veteran.

"Dengan penghargaan dan rasa hormat sebesar mungkin atas cara Dutchbat III terus berusaha melakukan hal yang benar, dalam keadaan yang sangat sulit, bahkan ketika itu benar-benar tidak mungkin lagi," imbuhnya seperti dikutip dari BBC, Minggu (19/6/2022).

Selain permintaan maaf, tentara yang dikerahkan ke Srebrenica juga diberikan Medali Kehormatan Perunggu dari Menteri Pertahanan Belanda Kajsa Ollongren.

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
90% Penduduk Gaza Kekurangan...
90% Penduduk Gaza Kekurangan Air akibat Blokade Baru Israel
Pemukim Israel Curi...
Pemukim Israel Curi Ratusan Domba Warga Badui Palestina di Tepi Barat
Hamas Kecam Israel Gunakan...
Hamas Kecam Israel Gunakan Bantuan sebagai Kartu Pemerasan Politik
Israel Hancurkan 50...
Israel Hancurkan 50 Rumah Warga Palestina dalam Sehari di Tepi Barat
Brigade Al-Qassam Tuding...
Brigade Al-Qassam Tuding Israel Hindari Kesepakatan Gencatan Senjata
Kondisi di Gaza Memburuk...
Kondisi di Gaza Memburuk pada Hari ke-6 Israel Blokade Bantuan
Keluarga Korban Serangan...
Keluarga Korban Serangan Hamas Berkelahi dengan Penjaga di Parlemen Israel
Rekomendasi
PSI Yakin Ada Alasan...
PSI Yakin Ada Alasan Kuat di Balik Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK
Ketika Prabowo Cari...
Ketika Prabowo Cari Jaksa Agung: Nggak Hadir Ya, Lagi Ngejar-ngejar Orang
Shahabi Sakri Jadi Saingan...
Shahabi Sakri Jadi Saingan Ajil Ditto? Rebutin Davina Karamoy di Series Culture Shock!
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
22 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
2 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
Ukraina Menolak Bayar...
Ukraina Menolak Bayar Utang Rp5.705 Triliun kepada AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved