Putri Hassa, Satu-satunya Anak Perempuan Raja Arab Saudi dan Kontroversinya

Sabtu, 18 Juni 2022 - 13:29 WIB
loading...
A A A
Putri Hassa dikenal sangat tertarik pada sastra Arab dan sebelumnya telah mendukung sektor ini dengan mengadakan sesi sastra di Prince Salman Social Center (sekarang bernama King Salman Social Center). Dia juga memiliki minat akademis dalam sejarah dan filsafat, yang dia kejar dengan mengikuti kursus di universitas Oxford dan London.

Kontroversi

Putri Hassa memiliki jejak tak mengenakkan dalam sejarah hidupnya. Yakni, insiden kekerasan bersenjata di Paris.

Pada 2019, pengadilan di Paris menyatakan Putri Hassa bersalah memerintahkan pengawalnya untuk memukul dan mempermalukan seorang pekerja lokal yang sedang merenovasi apartemen mewahnya di Paris tiga tahun sebelumnya.

Dalam sidang in absentia, sang putri dinyatakan bersalah atas kekerasan bersenjata dan keterlibatan untuk menahan seseorang di luar kehendak mereka. Putri Hassa dijatuhi hukuman percobaan 10 bulan dan denda €10.000 oleh pengadilan.

Pengawalnya dijatuhi hukuman penjara delapan bulan yang ditangguhkan dan diperintahkan untuk membayar denda €5.000.

Ashraf Eid, seorang warga negara Prancis kelahiran Mesir, mengatakan pengawal Putri Hassa menyerangnya setelah sang putri menuduhnya mengambil foto dan video dirinya pada September 2016.

Eid menuduh pengawal itu memukulnya, mengikat pergelangan tangannya, menodongkan pistol ke kepalanya dan memerintahkannya untuk mencium kaki sang putri.

Emmanuel Moyne, seorang pengacara untuk Hassa, mengatakan kepada CNN saat itu: "Dengan sangat tidak percaya dan marah kami menerima...penilaian ini."

Moyne menambahkan bahwa dia mengajukan banding atas putusan hakim dan membuktikan bahwa Putri Hassa sama sekali tidak bersalah atas tuduhan yang telah dibuat terhadapnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1185 seconds (0.1#10.140)