Pasukan Terjun Payung Inggris Dihukum setelah Pesta Seks di Barak
loading...
A
A
A
Menurut Polisi Militer Kerajaan Inggris (RMP), wanita itu adalah seorang warga sipil yang dilaporkan telah diselundupkan ke pangkalan itu sekitar 30 kali selama lima bulan terakhir.
“Rekaman itu sangat jelas secara detail,” ungkap seorang sumber militer kepada Times, menunjukkan tindakan seksual di berbagai area barak.
Meski RMP menetapkan pesta seks itu konsensual, Sanders mengatakan kegiatan itu dapat ditafsirkan untuk "merendahkan wanita" dan menyebutnya "tidak dapat diterima, dan merusak reputasi tentara."
Antara rekaman seks dan contoh "perilaku tidak profesional" oleh batalion yang sama serta pasukan terjun payung lainnya selama latihan di Makedonia Utara pada Mei, Sanders mengatakan, “Unit itu tidak menunjukkan tingkat disiplin dan rasa hormat terhadap orang lain yang diharapkan dari militer Inggris.”
Keputusan Sanders datang kurang dari sepekan setelah dia mengambil alih jabatan dari Jenderal Sir Mark Carleton-Smith.
Sebelumnya kepala Komando Strategis, Sanders dilaporkan "nyaris" gagal mengawasi seluruh militer Inggris.
Pekerjaan itu diberikan kepada Laksamana Sir Tony Radakin, yang menjabat pada November.
“Rekaman itu sangat jelas secara detail,” ungkap seorang sumber militer kepada Times, menunjukkan tindakan seksual di berbagai area barak.
Meski RMP menetapkan pesta seks itu konsensual, Sanders mengatakan kegiatan itu dapat ditafsirkan untuk "merendahkan wanita" dan menyebutnya "tidak dapat diterima, dan merusak reputasi tentara."
Antara rekaman seks dan contoh "perilaku tidak profesional" oleh batalion yang sama serta pasukan terjun payung lainnya selama latihan di Makedonia Utara pada Mei, Sanders mengatakan, “Unit itu tidak menunjukkan tingkat disiplin dan rasa hormat terhadap orang lain yang diharapkan dari militer Inggris.”
Keputusan Sanders datang kurang dari sepekan setelah dia mengambil alih jabatan dari Jenderal Sir Mark Carleton-Smith.
Sebelumnya kepala Komando Strategis, Sanders dilaporkan "nyaris" gagal mengawasi seluruh militer Inggris.
Pekerjaan itu diberikan kepada Laksamana Sir Tony Radakin, yang menjabat pada November.
(sya)