Kremlin Sebut Suplai Senjata Barat ke Ukraina Tidak Berguna

Jum'at, 17 Juni 2022 - 12:43 WIB
loading...
Kremlin Sebut Suplai Senjata Barat ke Ukraina Tidak Berguna
Kremlin Sebut Suplai Senjata Barat ke Ukraina Tidak Berguna. FOTO/The Hill
A A A
MOSKOW - Kremlin memperingatkan terhadap pasokan senjata baru Barat ke Ukraina , ketika Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Perdana Menteri Italia Mario Draghi tiba di Kiev.

“Saya berharap para pemimpin ketiga negara ini dan Presiden Rumania tidak hanya fokus mendukung Ukraina dengan lebih lanjut memompa Ukraina dengan senjata,” kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov kepada wartawan, Kamis (16/5/2022).



Menurutnya, itu akan sama sekali tidak berguna dan akan menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada negara. Para pemimpin ekonomi terbesar Uni Eropa melakukan perjalanan pertama mereka ke Ukraina sejak Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari.

Mereka diperkirakan akan mengadakan pembicaraan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. “Mari berharap mereka akan mendorong Presiden Zelensky untuk benar-benar melihat keadaan,” kata Peskov, seperti dikutip dari AFP.

Juga pada hari Kamis, mantan presiden Rusia dan wakil kepala Dewan Keamanan negara itu, Dmitry Medvedev, mengatakan kunjungan para pemimpin Eropa tidak akan ada gunanya.

“Penggemar katak, liverwurst, dan spageti Eropa suka mengunjungi Kiev. Tanpa ada gunanya,” kata Medvedev di Twitter dalam bahasa Inggris.



“Keanggotaan UE yang dijanjikan dan howitzer lama ke Ukraina, berkumpul di atas gorila dan pulang dengan kereta api,” katanya, merujuk pada vodka Ukraina. “Itu tidak akan membawa Ukraina lebih dekat ke perdamaian,” lanjutnya.

Ukraina baru-baru ini memang telah menerima howitzer Caesar self-propelled buatan Prancis.Trio pemimpin Eropa itu tiba di Ukraina dengan kereta api pada Kamis pagi.

Pemimpin Rumania Klaus Iohannis bergabung dengan mereka di pinggiran kota Irpin di Kiev yang dilanda pertempuran. Kunjungan itu dilakukan saat Ukraina mendorong untuk diberikan status kandidat resmi untuk bergabung dengan UE.

(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1669 seconds (0.1#10.140)