Skema Baru Perekrutan Tentara India Picu Aksi Protes Kaum Muda

Jum'at, 17 Juni 2022 - 12:15 WIB
loading...
Skema Baru Perekrutan Tentara India Picu Aksi Protes Kaum Muda
Skema Baru Perekrutan Tentara India Picu Aksi Protes Kaum Muda. FOTO/Arab News
A A A
NEW DELHI - Aksi protes diwarnai kekerasan oleh pemuda pecah di beberapa kota di India pada Kamis (16/6/2022), setelah militer negara itu merombak proses rekrutmennya. Militer India memperkenalkan kontrak yang lebih pendek untuk kaum muda yang menggantungkan harapan karir mereka pada tentara.

India memiliki salah satu Angkatan Bersenjata terbesar di dunia, dengan sekitar 1,4 juta personel. Biasanya seorang yang diterima bergabung, memasuki layanan untuk jangka waktu hingga 20 tahun, setelah itu mereka memenuhi syarat untuk pensiun.



Selama beberapa dekade, bergabung dengan militer India telah menjadi sumber utama pekerjaan yang stabil. Tetapi Kementerian Pertahanan mengumumkan awal pekan ini bahwa mereka merombak proses rekrutmen untuk personel di bawah pangkat perwira.

Di bawah sistem baru, yang disebut Agnipath (berarti "jalan api" dalam bahasa Hindi), total 46.000 tentara akan direkrut tahun ini dengan kontrak empat tahun dengan hanya seperempat yang diharapkan akan dipertahankan pada akhir masa itu untuk permanen.

Kebijakan baru itu disambut dengan protes oleh ribuan pemuda yang memblokir rel kereta api dan jalan raya serta membakar ban dan menghancurkan properti publik di beberapa negara bagian India.

“Saya telah mempersiapkan perekrutan selama satu setengah tahun, dan saya telah lulus ujian fisik dan tertulis,” kata Parmjit Chowhan, seorang pengunjuk rasa di distrik Rewari, negara bagian Haryana utara, mengatakan kepada Arab News.



“Protes ini bertentangan dengan aturan baru, yang mengatakan bahwa mereka akan merekrut kami selama empat tahun. Apa yang akan terjadi pada pemuda itu setelah empat tahun?” kata Satyendra Kumar, yang memprotes di Nawada, negara bagian Bihar timur.

Menurutnya, para demonstran ingin sistem rekrutmen lama dipulihkan. "Kami tidak ingin yang baru," katanya. “Kecuali pemerintah mencabut orde baru, kami akan melanjutkan agitasi kami,” lanjutnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1251 seconds (0.1#10.140)