Macron, Kanselir Jerman, PM Italia, dan Presiden Rumania Tiba di Kiev Naik Kereta
loading...
A
A
A
Sumber-sumber diplomatik Prancis mengatakan kepada Politico bahwa, “Para pemimpin itu mengharapkan Zelensky menentukan apa yang akan menjadi kemenangan militer baginya.”
Pada saat yang sama, sumber diplomatik Prancis juga mengatakan "dialog" antara Moskow dan Kiev akan "diperlukan untuk mengetahui bagaimana kita membangun perdamaian yang berkelanjutan" setelah "perang" berakhir.
“Masalah seperti jaminan keamanan untuk Ukraina dan hubungan Kiev dengan NATO akan dibahas secara khusus,” papar sumber tersebut.
“Salah satu dari empat tujuan pemimpin itu adalah membuat Ukraina kembali ke pembicaraan dengan Rusia,” ungkap Viktor Andrusiv, ajudan menteri dalam negeri Ukraina mengatakan kepada wartawan.
“Menurut informasi saya, Macron, Scholz, dan Draghi memberi kami status pencalonan Uni Eropa … dan permintaan untuk kembali ke proses negosiasi dengan (Presiden Rusia Vladimir) Putin,” papar dia.
“Keempat pemimpin itu juga diperkirakan akan membahas beberapa masalah lain dengan Zelensky, termasuk keamanan pangan, senjata, dan dukungan untuk Ukraina,” ujar Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina Andrey Ermak.
Status calon Uni Eropa potensial Ukraina juga ada dalam agenda. “Saya ingin kami mengirim sinyal yang jelas dan positif, tetapi kami harus membangun kebulatan suara di antara anggota UE. Saya tidak berpikir kami dapat memisahkan Moldova dari Ukraina dalam prospek yang kami berikan,” papar Macron.
Macron merujuk pada prospek Ukraina dan Moldova bergabung dengan blok tersebut.
Namun, sumber diplomatik mengatakan kepada podcast Politico Brussels Playbook bahwa, “Tidak ada konsensus untuk status kandidat untuk Ukraina tetapi hanya konsensus tentang status kandidat dengan persyaratan, yang disebut sumber tersebut sebagai cara ketiga,” tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Hubungan antara Kiev dan Eropa bukannya tanpa ketegangan karena Macron dan Scholz menghadapi kritik tajam dari Ukraina atas sikap mereka terhadap konflik Kiev dengan Moskow.
Pada saat yang sama, sumber diplomatik Prancis juga mengatakan "dialog" antara Moskow dan Kiev akan "diperlukan untuk mengetahui bagaimana kita membangun perdamaian yang berkelanjutan" setelah "perang" berakhir.
“Masalah seperti jaminan keamanan untuk Ukraina dan hubungan Kiev dengan NATO akan dibahas secara khusus,” papar sumber tersebut.
“Salah satu dari empat tujuan pemimpin itu adalah membuat Ukraina kembali ke pembicaraan dengan Rusia,” ungkap Viktor Andrusiv, ajudan menteri dalam negeri Ukraina mengatakan kepada wartawan.
“Menurut informasi saya, Macron, Scholz, dan Draghi memberi kami status pencalonan Uni Eropa … dan permintaan untuk kembali ke proses negosiasi dengan (Presiden Rusia Vladimir) Putin,” papar dia.
“Keempat pemimpin itu juga diperkirakan akan membahas beberapa masalah lain dengan Zelensky, termasuk keamanan pangan, senjata, dan dukungan untuk Ukraina,” ujar Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina Andrey Ermak.
Status calon Uni Eropa potensial Ukraina juga ada dalam agenda. “Saya ingin kami mengirim sinyal yang jelas dan positif, tetapi kami harus membangun kebulatan suara di antara anggota UE. Saya tidak berpikir kami dapat memisahkan Moldova dari Ukraina dalam prospek yang kami berikan,” papar Macron.
Macron merujuk pada prospek Ukraina dan Moldova bergabung dengan blok tersebut.
Namun, sumber diplomatik mengatakan kepada podcast Politico Brussels Playbook bahwa, “Tidak ada konsensus untuk status kandidat untuk Ukraina tetapi hanya konsensus tentang status kandidat dengan persyaratan, yang disebut sumber tersebut sebagai cara ketiga,” tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Hubungan antara Kiev dan Eropa bukannya tanpa ketegangan karena Macron dan Scholz menghadapi kritik tajam dari Ukraina atas sikap mereka terhadap konflik Kiev dengan Moskow.