Kremlin Sebut Komunikasi dengan Washington Harus Tetap Berlanjut
loading...
A
A
A
MOSKOW - Meski banyak memiliki perbedaan, bahkan kerap terlibat konfrontasi, namun Kremlin menyatakan bahwa komunikasi tetap "penting" dalam hubungan dengan Amerika Serikat (AS). Pernyataan ini dilayangkan di tengah ketegangan AS-Rusia atas berlanjutnya perang Rusia di Ukraina.
"Komunikasi sangat penting, di masa depan kita masih harus berkomunikasi," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan dalam panggilan konferensi pada Rabu (15/6/2022), ketika ditanya tentang keadaan hubungan AS-Rusia.
"AS tidak ke mana-mana, Eropa tidak ke mana-mana, jadi entah bagaimana kita harus berkomunikasi dengan mereka," lanjut Peskov, seperti dikutip dari Reuters.
Hubungan antara Rusia dan Barat sudah berada di salah satu titik terendah sejak berakhirnya Perang Dingin, bahkan sebelum Moskow mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina dalam apa yang disebutnya "operasi militer khusus".
Barat menanggapi dengan rentetan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Presiden AS Joe Biden berjanji untuk menjadikan Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai "paria" di panggung dunia. Rusia menuduh Washington mengobarkan "perang ekonomi".
Peskov mengatakan situasi saat ini membuatnya "tidak mungkin" bahwa kedua belah pihak akan kembali ke apa yang disebutnya "semangat Jenewa" - referensi ke pertemuan puncak antara Biden dan Putin pada tahun 2021 yang meningkatkan harapan penahanan terbatas.
"Apakah mungkin untuk kembali ke semangat Jenewa, ketika ada harapan? Hampir tidak," kata Peskov. "Tidak mungkin kita bisa menikmati harapan lama ketika kita melihat apa yang terjadi sekarang," lanjutnya.
Dia mengatakan, komunikasi masa depan antara kedua negara - kekuatan nuklir terbesar di dunia - harus berdasarkan "saling menghormati dan saling menguntungkan". Namun dia menambahkan: "Ini bukan topik jangka pendek."
"Komunikasi sangat penting, di masa depan kita masih harus berkomunikasi," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan dalam panggilan konferensi pada Rabu (15/6/2022), ketika ditanya tentang keadaan hubungan AS-Rusia.
"AS tidak ke mana-mana, Eropa tidak ke mana-mana, jadi entah bagaimana kita harus berkomunikasi dengan mereka," lanjut Peskov, seperti dikutip dari Reuters.
Hubungan antara Rusia dan Barat sudah berada di salah satu titik terendah sejak berakhirnya Perang Dingin, bahkan sebelum Moskow mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina dalam apa yang disebutnya "operasi militer khusus".
Barat menanggapi dengan rentetan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Presiden AS Joe Biden berjanji untuk menjadikan Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai "paria" di panggung dunia. Rusia menuduh Washington mengobarkan "perang ekonomi".
Peskov mengatakan situasi saat ini membuatnya "tidak mungkin" bahwa kedua belah pihak akan kembali ke apa yang disebutnya "semangat Jenewa" - referensi ke pertemuan puncak antara Biden dan Putin pada tahun 2021 yang meningkatkan harapan penahanan terbatas.
"Apakah mungkin untuk kembali ke semangat Jenewa, ketika ada harapan? Hampir tidak," kata Peskov. "Tidak mungkin kita bisa menikmati harapan lama ketika kita melihat apa yang terjadi sekarang," lanjutnya.
Dia mengatakan, komunikasi masa depan antara kedua negara - kekuatan nuklir terbesar di dunia - harus berdasarkan "saling menghormati dan saling menguntungkan". Namun dia menambahkan: "Ini bukan topik jangka pendek."
(esn)