Rusia Akan Evakuasi Warga Sipil dari Pabrik Kimia Severodonetsk
loading...
A
A
A
KIEV - Rusia menyatakan akan membangun koridor kemanusiaan untuk mengevakuasi warga sipil dari pabrik kimia di Severodonetsk mulai Rabu (15/6/2022), saat pasukan Ukraina berjuang mati-matian untuk menguasai kota itu.
Pusat industri itu berada di bawah pemboman hebat, karena Rusia memfokuskan serangannya di wilayah Donbas timur dalam upaya untuk merebut sebagian besar Ukraina. Pasukan Moskow juga telah mengintensifkan upaya untuk memotong pasukan Ukraina yang tersisa di kota itu.
Pasukan Rusia dilaporkan telah menghancurkan ketiga jembatan yang menghubungkan Severodonetsk, melintasi sungai ke kota kembar Lysychansk. Saat ini, Sekitar 500 warga sipil berlindung di pabrik kimia Azot di Severodonetsk, menurut kepala pemerintahan kota.
Seperti dilaporkan AFP, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan koridor kemanusiaan didirikan untuk evakuasi dari pabrik. Moskow mengatakan, langkah itu "dipandu oleh prinsip-prinsip kemanusiaan."
“Pengungsi akan diangkut ke kota Svatovo di wilayah Lugansk yang dikuasai separatis,” sebut pernyataan Moskow. Rusia juga mendesak mereka yang bertahan di pabrik untuk menghentikan "perlawanan tidak masuk akal" mereka.
Tidak ada tanggapan dari Kiev atas pengumuman itu. Dalam pidato video Selasa malam, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyesali "kerugian yang menyakitkan" dalam pertempuran yang sedang berlangsung.
“Tapi kita harus tetap kuat. Ini adalah negara kita. Bertahan di Donbas sangat penting. Donbas adalah kunci untuk memutuskan siapa yang akan mendominasi dalam beberapa minggu mendatang,” tegasnya.
Pasukan Kiev menghadapi situasi yang semakin putus asa di Severodonetsk, dengan otoritas Ukraina memperkirakan Rusia sekarang menguasai hingga 80 persen kota saat mereka berusaha untuk mengepungnya.
Pusat industri itu berada di bawah pemboman hebat, karena Rusia memfokuskan serangannya di wilayah Donbas timur dalam upaya untuk merebut sebagian besar Ukraina. Pasukan Moskow juga telah mengintensifkan upaya untuk memotong pasukan Ukraina yang tersisa di kota itu.
Pasukan Rusia dilaporkan telah menghancurkan ketiga jembatan yang menghubungkan Severodonetsk, melintasi sungai ke kota kembar Lysychansk. Saat ini, Sekitar 500 warga sipil berlindung di pabrik kimia Azot di Severodonetsk, menurut kepala pemerintahan kota.
Seperti dilaporkan AFP, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan koridor kemanusiaan didirikan untuk evakuasi dari pabrik. Moskow mengatakan, langkah itu "dipandu oleh prinsip-prinsip kemanusiaan."
“Pengungsi akan diangkut ke kota Svatovo di wilayah Lugansk yang dikuasai separatis,” sebut pernyataan Moskow. Rusia juga mendesak mereka yang bertahan di pabrik untuk menghentikan "perlawanan tidak masuk akal" mereka.
Tidak ada tanggapan dari Kiev atas pengumuman itu. Dalam pidato video Selasa malam, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyesali "kerugian yang menyakitkan" dalam pertempuran yang sedang berlangsung.
“Tapi kita harus tetap kuat. Ini adalah negara kita. Bertahan di Donbas sangat penting. Donbas adalah kunci untuk memutuskan siapa yang akan mendominasi dalam beberapa minggu mendatang,” tegasnya.
Pasukan Kiev menghadapi situasi yang semakin putus asa di Severodonetsk, dengan otoritas Ukraina memperkirakan Rusia sekarang menguasai hingga 80 persen kota saat mereka berusaha untuk mengepungnya.