Dubes Rusia Prihatin AS Akan Kirim Lebih Banyak Artileri Roket HIMARS ke Ukraina

Rabu, 15 Juni 2022 - 15:21 WIB
loading...
Dubes Rusia Prihatin...
Dubes Rusia Prihatin AS Akan Kirim Lebih Banyak Artileri Roket HIMARS ke Ukraina. FOTO/US Army
A A A
MOSKOW - Pernyataan Wakil Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Colin Kahl tentang kemungkinan peningkatan pasokan Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi ( HIMARS ) ke Ukraina sangat mengkhawatirkan.

Menurut Duta Besar Rusia untuk AS, Anatoly Antonov, rencana itu mengungkapkan arah Washington menuju peningkatan eskalasi konflik. “Fakta bahwa seorang pejabat tinggi Pentagon melihat kemungkinan perluasan pasokan sistem jarak jauh menyebabkan keprihatinan yang ekstrim,” ujarnya.



“Pernyataan ini dapat dilihat sebagai niat Washington untuk bergerak menuju eskalasi lebih lanjut. Itu hanya menegaskan bahwa Amerika tidak berniat melihat solusi damai,” lanjut Antonov, seperti dikutip dari kantor berita TASS, Rabu (15/6/2022).

"Tidak heran pernyataan pejabat itu dibuat menjelang pertemuan lain AS dan sekutunya untuk membahas dukungan militer Ukraina. Rupanya, ini adalah cara pemerintah membuat rekan-rekannya percaya bahwa tidak ada alternatif selain jalur memasok rezim Kiev dengan lebih banyak senjata," tambah Antonov.

Moskow juga mengaku akan segera merespons jika Rusia diserang dengan sistem senjata jarak jauh. “Kami secara khusus menyoroti pengiriman (ke Ukraina) Howitzer jarak jauh dan HIMARS MLRS yang mengancam tidak hanya Donbass tetapi juga Rusia,” tegas Kepala Delegasi Rusia untuk Perundingan Keamanan Militer dan Kontrol Senjata di Wina, Konstantin Gavrilov.

Baca Juga: Amerika Serikat Kirim HIMARS ke Ukraina, Ini Kehebatannya
“Kami telah dengan jelas menetapkan sikap Rusia: jika Federasi Rusia diserang dengan serangan jarak jauh ini. sistem, tanggapan terhadap pusat pengambilan keputusan akan segera," tegasnya.

Pekan lalu, pemerintahan Biden mengumumkan bahwa mereka akan memberikan paket bantuan militer baru ke Ukraina yang akan mencakup pengiriman senjata dan amunisi HIMARS. Dikatakan bahwa batch pertama akan mencakup empat sistem roket.

Para pejabat AS sebelumnya mengatakan bahwa jangkauan serang dari peluncur roket ringan beroda HIMARS tidak akan melebihi 80 kilometer. Seperti yang ditegaskan Washington, Kiev memberikan jaminan bahwa sistem roket AS tidak akan digunakan untuk menyerang sasaran di wilayah Rusia.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menegaskan bahwa jaminan Kiev bahwa pihaknya tidak akan menggunakan sistem senjata buatan AS ini terhadap target di wilayah Rusia tidak ada artinya dan tidak dapat dipercaya.



Pada awal bulan ini, Presiden AS Joe Biden mengumumkan paket bantuan militer baru untuk Ukraina di tengah kerugian teritorial Kiev terhadap pasukan Rusia di Donbass. Di antara senjata berat dalam paket tersebut adalah sistem roket multi-peluncuran, HIMARS, yang dapat membawa rudal jarak jauh.

"Hari ini, saya mengumumkan paket bantuan keamanan baru yang signifikan untuk memberikan bantuan tepat waktu dan kritis kepada militer Ukraina," papar Biden.

Dia menjelaskan, “Paket baru ini akan mempersenjatai mereka dengan kemampuan baru dan persenjataan canggih, termasuk HIMARS dengan amunisi medan perang, untuk mempertahankan wilayah mereka dari serangan Rusia.”
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1406 seconds (0.1#10.140)