Cacar Monyet Mewabah, WHO Bakal Gelar Pertemuan Komite Darurat

Rabu, 15 Juni 2022 - 00:26 WIB
loading...
Cacar Monyet Mewabah, WHO Bakal Gelar Pertemuan Komite Darurat
WHO bakal gelar pertemuan Komite Darurat untuk menentukan apakah wabah cacar monyet sudah dapat dianggap sebagai darurat kesehatan global. Foto/Ilustrasi
A A A
JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan membentuk komite ahli darurat untuk menentukan apakah wabah cacar monyet yang secara misterius meluas menyebar ke luar Afrika harus dianggap sebagai darurat kesehatan global.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa ia memutuskan untuk mengadakan komite darurat pada 23 Juni mendatang karena virus tersebut baru-baru ini telah menunjukkan perilaku yang "tidak biasa" dengan menyebar di negara-negara jauh di luar bagian Afrika di mana virus itu endemik.

"Kami percaya bahwa itu juga memerlukan beberapa tanggapan terkoordinasi karena penyebaran geografis," katanya kepada wartawan seperti dilansir dari US News,Rabu (15/6/2022).

Mendeklarasikan cacar monyet sebagai darurat kesehatan internasional akan memberikan sebutan yang sama dengan pandemi COVID-19 dan berarti WHO menganggap penyakit yang biasanya langka sebagai ancaman berkelanjutan bagi negara-negara secara global.

Inggris pada Senin ini mengatakan memiliki 470 kasus cacar monyet di seluruh negeri, dengan sebagian besar terhadi pada pria gay atau biseksual. Ilmuwan Inggris pekan lalu mengatakan mereka tidak tahu apakah penyebaran penyakit ini di Inggris telah mencapai puncaknya.



"Pertemuan para ahli dari luar juga dapat membantu meningkatkan pemahaman dan pengetahuan tentang virus tersebut," kata Tedros, ketika WHO merilis pedoman baru tentang vaksinasi cacar monyet.

Ibrahima Soce Fall, Direktur Kedaruratan WHO untuk Afrika, mengatakan jumlah kasus meningkat setiap hari dan pejabat kesehatan menghadapi banyak kesenjangan dalam hal pengetahuan tentang dinamika penularan baik di Afrika maupun di luar benua itu.

“Dengan saran dari komite darurat, kita bisa berada dalam posisi yang lebih baik untuk mengendalikan situasi. Tetapi itu tidak berarti bahwa kita langsung menuju darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional,” ujarnya, merujuk pada tingkat kewaspadaan tertinggi WHO untuk wabah virus.

“Kami tidak ingin menunggu sampai situasi di luar kendali untuk mulai memanggil komite darurat,” imbuhnya.

Badan kesehatan PBB tidak merekomendasikan vaksinasi massal, tetapi menyarankan penggunaan vaksin yang “bijaksana”. Dikatakan mengendalikan penyakit terutama bergantung pada langkah-langkah seperti pengawasan, pelacakan kasus dan mengisolasi pasien.



Bulan lalu, seorang penasihat terkemuka WHO mengatakan wabah di Eropa dan sekitarnya kemungkinan menyebar melalui seks di dua pesta rave baru-baru ini di Spanyol dan Belgia.

Para ilmuwan memperingatkan bahwa siapa pun, terlepas dari orientasi seksualnya, rentan terkena cacar monyet jika mereka berada dalam kontak fisik yang dekat dengan orang yang terinfeksi atau pakaian atau seprai mereka.

WHO telah bekerja dengan negara-negara mitra untuk menciptakan mekanisme di mana beberapa vaksin cacar - penyakit terkait - mungkin tersedia untuk negara-negara yang terkena dampak, karena penelitian terus berlanjut terhadap efektivitas mereka melawan wabah baru.

Tedros mengatakan lebih dari 1.600 kasus dan hampir 1.500 kasus yang dicurigai telah dilaporkan tahun ini di 39 negara, termasuk tujuh di mana monkeypox telah dilaporkan selama bertahun-tahun.

Sebanyak 72 kematian telah dilaporkan tetapi tidak ada di negara-negara yang baru-baru ini terkena dampak, yang meliputi Inggris, Kanada, Italia, Polandia, Spanyol, dan Amerika Serikat.

Wabah cacar monyet yang sedang berlangsung di Eropa dan di tempat lain menandai pertama kalinya penyakit itu diketahui menyebar di antara orang-orang yang tidak memiliki hubungan perjalanan ke Afrika.



(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2199 seconds (0.1#10.140)