4 Film yang Menghina Nabi Muhammad, Banyak Menimbulkan Kontroversi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nabi Muhammad SAW merupakan sosok yang sangat diagungkan umat Islam di seluruh dunia. Apabila ada tindakan yang dianggap sebagai penghinaan terhadapnya, maka akan memicu kemarahan besar dari komunitas muslim.
Bagi kalangan muslim, menggambarkan fisik Nabi Muhammad SAW—baik berupa gambar atau film—dilarang.
Larangan seperti kerap diabaikan di dunia Barat dengan dalih kebebasan berekspresi. Dengan dalih itu pula, media, seniman hingga politisi Barat menggambarkan sifat buruk, yang menurut mereka, dimiliki oleh Nabi Muhammad.
Dampaknya, kemarahan umat Islam di seluruh dunia hingga keributan diplomatik.
Berikut ini, 4 film yang menghina Nabi Muhammad SAW:
1. Fitna
Film ini diproduksi oleh anggota Parlemen Belanda, Geert Wilders. Film ini menceritakan tentang Al-Qur’an yang dianggap Wilders mengandung kekerasan tentang ajaran jihad.
Film dengan durasi 16 menit ini diselingi kutipan-kutipan dalil Al-Qur’an dan mengaitkannya dengan berita pengeboman di New York dan Madrid. Film ini dianggap sebagai penghinaan terhadap Nabi Muhammad karena Al-Qur’an merupakan mukjizat terbesar yang diberikan pada sang nabi terakhir.
Reuters melaporkan bahwa Kementerian Luar Negeri Iran pernah menyebut film itu "keji, menghujat, dan anti-Islam", sementara pemerintah Indonesia menyatakannya sebagai "penghinaan terhadap Islam".
Bagi kalangan muslim, menggambarkan fisik Nabi Muhammad SAW—baik berupa gambar atau film—dilarang.
Larangan seperti kerap diabaikan di dunia Barat dengan dalih kebebasan berekspresi. Dengan dalih itu pula, media, seniman hingga politisi Barat menggambarkan sifat buruk, yang menurut mereka, dimiliki oleh Nabi Muhammad.
Dampaknya, kemarahan umat Islam di seluruh dunia hingga keributan diplomatik.
Berikut ini, 4 film yang menghina Nabi Muhammad SAW:
1. Fitna
Film ini diproduksi oleh anggota Parlemen Belanda, Geert Wilders. Film ini menceritakan tentang Al-Qur’an yang dianggap Wilders mengandung kekerasan tentang ajaran jihad.
Film dengan durasi 16 menit ini diselingi kutipan-kutipan dalil Al-Qur’an dan mengaitkannya dengan berita pengeboman di New York dan Madrid. Film ini dianggap sebagai penghinaan terhadap Nabi Muhammad karena Al-Qur’an merupakan mukjizat terbesar yang diberikan pada sang nabi terakhir.
Reuters melaporkan bahwa Kementerian Luar Negeri Iran pernah menyebut film itu "keji, menghujat, dan anti-Islam", sementara pemerintah Indonesia menyatakannya sebagai "penghinaan terhadap Islam".