Terungkap, AS Desak Perusahaannya Beli Banyak Pupuk Rusia meski Jatuhkan Sanksi

Selasa, 14 Juni 2022 - 14:52 WIB
loading...
Terungkap, AS Desak...
Pemerintah AS diam-diam desak perusahaannya impor banyak pupuk Rusia meski Washington menjatuhkan sanksi terhadap Moskow atas perangnya di Ukraina. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat (AS) diam-diam mendorong perusahaan pertanian dan pelayarannya untuk membeli dan membawa lebih banyak pupuk Rusia . Ini menjadi ironi, karena Washington menjadi pendorong dunia untuk menjatuhkan sanksi pada Moskow.

Bloomberg, pada Senin (14/6/2022),mengungkap desakan pemerintah AS tersebut mengutip sumber-sumber yang mengetahuinya.

Menurut sumber-sumber tersebut, desakan itu dipicu oleh kekhawatiran bahwa sanksi terhadap Rusia menyebabkan penurunan tajam dalam pasokan produk pertanian, memicu melonjaknya harga pangan global.



Upaya tersebut merupakan bagian dari negosiasi rumit dan sulit yang sedang berlangsung yang melibatkan PBB untuk meningkatkan pengiriman pupuk, biji-bijian dan produk pertanian lainnya dari Rusia dan Ukraina yang telah terganggu oleh invasi Moskow di bawah komando Presiden Vladimir Putin ke tetangga selatannya.

Pejabat AS dan Eropa menuduh Kremlin menggunakan pangan sebagai senjata, mencegah Ukraina mengekspor.

Rusia menyangkalnya, bahkan ketika telah menyerang pelabuhan-pelabuhan utama, menyalahkan gangguan pengiriman pada sanksi yang dikenakan oleh AS dan sekutunya atas invasi.

Uni Eropa dan AS telah membangun pengecualian ke dalam pembatasan mereka dalam melakukan bisnis dengan Rusia untuk memungkinkan perdagangan pupuk, di mana Moskow adalah pemasok global utama.

Tetapi banyak pengirim, bank, dan perusahaan asuransi telah menjauh dari perdagangan karena takut mereka dapat secara tidak sengaja melanggar aturan.

Ekspor pupuk Rusia turun 24% tahun ini. Para pejabat AS, yang terkejut dengan tingkat kehati-hatian tersebut, tampaknya berada dalam posisi paradoks dalam mencari cara untuk meningkatkannya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1642 seconds (0.1#10.140)