Wakil Bos TV Hong Kong: Kim Jong-un Meninggal
loading...
A
A
A
HONG KONG - Kabar diktator muda Korea Utara (Korut), Kim Jong-ung, 36, sudah meninggal telah membuncah di media sosial. Seorang wakil bos televisi Hong Kong mengatakan "sumber yang sangat kuat" memberitahu dirinya bahwa penguasa rezim Pyongyang itu memang sudah tutup usia.
Shijian Xingzou, wakil direktur Televisi Satelit Hong Kong (HKSTV), melalui akun Weibo-nya telah membagikan kabar tersebut pada 24 April malam. Dia merupakan keponakan seorang menteri luar negeri China dan memiliki 15 juta follower di Weibo.
Posting-nya di Weibo sudah viral di media sosial. Ada juga foto yang beredar yang diklaim sebagai foto jenazah Kim Jong-un terbaring di dalam peti mati kaca.
Klaim-klaim itu belum bisa diverifikasi secara independen. Namun, waktu ketika klaim-klaim itu muncul hampir bersamaan dengan langkah China yang mengirim tim medis ke Korut, yang menguatkan dugaan ada yang bermasalah dengan kondisi pemimpin rezim Komunis Korea tersebut.
Reuters melaporkan bahwa China telah mengirim tim ke Korea Utara, termasuk para ahli medis, untuk memberi nasihat tentang kondisi Kim Jong-un. Laporan Reuters mengutip tiga sumber yang mengetahui situasi tersebut.
Pada titik ini, KCNA atau pun media pemerintah Korut yang lainnya belum juga memverifikasi apakah Kim Jong-un masih hidup atau sudah meninggal.
Absennya Kim Jong-un pada ulang tahun mendiang pendiri Korut; Kim Il-sung, pada 15 April lalu memicu spekulasi di media internasional bahwa kondisi kesehatan Kim Jong-un sedang memburuk. Mendiang Kim Il-sung adalah kakek dari Kim Jong-un.
Ketika kabar bahwa kesehatan Kim Jong-un memburuk, KCNA tidak mempublikasikan foto-foto pemimpin Korut mengawasi suatu kegiatan, seperti yang biasa dipublikasikan sebelumnya. Biasanya media itu mempublikasikan kegiatan sang diktator muda mengawasi uji coba senjata.
Jean H. Lee, seorang jurnalis senior, yang telah menghabiskan banyak waktu di Pyongyang, mengatakan tanggal 25 April akan menjadi hari yang baik bagi Kim Jong-un untuk tampil di depan publik jika kabar tak mengenakkan tentang dirinya tidak benar.
"Ini adalah peringatan militer di Korea Utara pada 25 April. Bukan tahun tonggak utama tetapi jika Kim Jong-un ingin memadamkan desas-desus tentang kesehatannya, itu akan menjadi kesempatan yang baik untuk membuat penampilan publik. Jika dia tidak melakukannya, rumor itu akan muncul," tulis dia di Twitter, seperti dikutip Business Insider, Minggu (26/4/2020).
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam konferensi pers beberapa hari lalu menngatakan laporan bahwa kondisi kesehatan Kim Jong-un tidaklah benar. Dia bahkan menyebut laporan media itu sebagai "fake news" atau "berita palsu".
"Saya pikir laporan itu salah," katanya, merujuk pada laporan CNN yang menyatakan Kim Jong-un sedang dalam bahaya besar usai menjalani operasi.
Ketika ditanya oleh seorang reporter CNN apakah dia memiliki kontak dengan Kim Jong-un, Trump membentak dan berkata; "CNN adalah berita palsu, jangan bicara dengan saya."
Lihat Juga: Cuma Modal Berani, Ratusan Tentara Korea Utara Dibantai Ukraina saat Mencoba Bantu Pasukan Rusia
Shijian Xingzou, wakil direktur Televisi Satelit Hong Kong (HKSTV), melalui akun Weibo-nya telah membagikan kabar tersebut pada 24 April malam. Dia merupakan keponakan seorang menteri luar negeri China dan memiliki 15 juta follower di Weibo.
Posting-nya di Weibo sudah viral di media sosial. Ada juga foto yang beredar yang diklaim sebagai foto jenazah Kim Jong-un terbaring di dalam peti mati kaca.
Klaim-klaim itu belum bisa diverifikasi secara independen. Namun, waktu ketika klaim-klaim itu muncul hampir bersamaan dengan langkah China yang mengirim tim medis ke Korut, yang menguatkan dugaan ada yang bermasalah dengan kondisi pemimpin rezim Komunis Korea tersebut.
Reuters melaporkan bahwa China telah mengirim tim ke Korea Utara, termasuk para ahli medis, untuk memberi nasihat tentang kondisi Kim Jong-un. Laporan Reuters mengutip tiga sumber yang mengetahui situasi tersebut.
Pada titik ini, KCNA atau pun media pemerintah Korut yang lainnya belum juga memverifikasi apakah Kim Jong-un masih hidup atau sudah meninggal.
Absennya Kim Jong-un pada ulang tahun mendiang pendiri Korut; Kim Il-sung, pada 15 April lalu memicu spekulasi di media internasional bahwa kondisi kesehatan Kim Jong-un sedang memburuk. Mendiang Kim Il-sung adalah kakek dari Kim Jong-un.
Ketika kabar bahwa kesehatan Kim Jong-un memburuk, KCNA tidak mempublikasikan foto-foto pemimpin Korut mengawasi suatu kegiatan, seperti yang biasa dipublikasikan sebelumnya. Biasanya media itu mempublikasikan kegiatan sang diktator muda mengawasi uji coba senjata.
Jean H. Lee, seorang jurnalis senior, yang telah menghabiskan banyak waktu di Pyongyang, mengatakan tanggal 25 April akan menjadi hari yang baik bagi Kim Jong-un untuk tampil di depan publik jika kabar tak mengenakkan tentang dirinya tidak benar.
"Ini adalah peringatan militer di Korea Utara pada 25 April. Bukan tahun tonggak utama tetapi jika Kim Jong-un ingin memadamkan desas-desus tentang kesehatannya, itu akan menjadi kesempatan yang baik untuk membuat penampilan publik. Jika dia tidak melakukannya, rumor itu akan muncul," tulis dia di Twitter, seperti dikutip Business Insider, Minggu (26/4/2020).
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam konferensi pers beberapa hari lalu menngatakan laporan bahwa kondisi kesehatan Kim Jong-un tidaklah benar. Dia bahkan menyebut laporan media itu sebagai "fake news" atau "berita palsu".
"Saya pikir laporan itu salah," katanya, merujuk pada laporan CNN yang menyatakan Kim Jong-un sedang dalam bahaya besar usai menjalani operasi.
Ketika ditanya oleh seorang reporter CNN apakah dia memiliki kontak dengan Kim Jong-un, Trump membentak dan berkata; "CNN adalah berita palsu, jangan bicara dengan saya."
Lihat Juga: Cuma Modal Berani, Ratusan Tentara Korea Utara Dibantai Ukraina saat Mencoba Bantu Pasukan Rusia
(min)