Artileri Rusia Hujani Sievierodonetsk, Warga Ngumpet di Pabrik Kimia

Selasa, 14 Juni 2022 - 01:30 WIB
loading...
Artileri Rusia Hujani Sievierodonetsk, Warga Ngumpet di Pabrik Kimia
Artileri Rusia Hujani Sievierodonetsk, Warga Ngumpet di Pabrik Kimia. FOTO/Defense Minister
A A A
KIEV - Pasukan Rusia menyerbu ke kota Sievierodonetsk di Ukraina timur dan menggempur zona tempat ratusan warga sipil berlindung. Hal itu diungkapkan seorang pejabat Ukraina pada Senin (13/6/2022).

Separatis pro-Moskow mengklaim jembatan terakhir dari Sievierodonetsk telah dihancurkan dan para pejuang Ukraina di sana sekarang harus menyerah atau mati. Ukraina mengatakan masih ada jalan keluar lain, meski jalur itu rusak parah.



Seperti dilaporkan Reuters, Ukraina telah mengeluarkan seruan yang semakin mendesak untuk mendapatkan lebih banyak suplai senjata Barat untuk membantu mempertahankan Sievierodonetsk. Menurut Kiev, wilayah ini dapat menjadi kunci hasil pertempuran untuk menguasai wilayah Donbas timur dan arah perang di masa depan.

"Pertempuran begitu sengit, sehingga pertempuran tidak hanya untuk satu jalan, tetapi untuk satu gedung tinggi dapat berlangsung selama berhari-hari," kata gubernur daerah, Sergei Gadai di media sosial.

Menurutnya, pasukan Rusia kini menguasai sekitar 70 persen Sievierodonetsk dan menghancurkannya "perempat demi seperempat" dalam salah satu serangan paling berdarah sejak mereka melancarkan invasi pada 24 Februari.



"Rusia terus menyerbu kota, memiliki keuntungan signifikan dalam artileri. Mereka agak mendorong mundur tentara Ukraina," kata Gaidai, yang merupakan gubernur wilayah Luhansk yang mencakup Sievierodonetsk.

Ia juga menyebutkan, tembakan artileri Rusia menghantam pabrik kimia Azot, tempat ratusan warga sipil berlindung. “Sekitar 500 warga sipil tetap berada di pekarangan pabrik Azot di Sievierodonetsk, 40 di antaranya adalah anak-anak. Terkadang militer berhasil mengevakuasi seseorang,” katanya.

Gaidai juga mengatakan satu persimpangan hancur pada hari Minggu, tetapi masih ada jembatan "setengah hancur" yang tersisa, meskipun tidak dapat digunakan untuk kendaraan berat.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2079 seconds (0.1#10.140)