Rusia Disebut Dapat Padamkan Listrik AS Hanya dalam Satu Langkah
loading...

Lampu menyala pada malam hari di gedung-gedung pencakar langit kota New York, Amerika Serikat. Foto/REUTERS/Eduardo Munoz
A
A
A
WASHINGTON - Keputusan Rusia menghentikan pasokan uranium yang diperkaya ke perusahaan-perusahaan listrik Amerika Serikat (AS) akan membuat banyak reaktor nuklir Amerika offline dalam waktu satu tahun.
Langkah itu akan menyebabkan lonjakan harga listrik melebihi inflasi harga saat ini. Situasi itu berpotensi membuat beberapa daerah di negara itu tidak dapat memenuhi permintaan listrik.
Hasil analisa itu diungkapkan The Hill terkait "dominasi tenaga nuklir Rusia", dilansir Sputnik pada Senin (13/6/2022).
Baca juga: Sambut Hari Rusia, Kim Jong-un Tegaskan Dukungan Penuh pada Putin
Peringatan keras itu menyusul laporan pekan lalu yang menunjukkan China mengendalikan hampir 90% pasokan mineral tanah langka dunia.
Baca juga: Negara-negara Liga Arab Ditekan Barat untuk Mengutuk Rusia
Itu artinya, Beijing dapat membuat kompleks industri militer AS kekurangan kemampuannya memproduksi senjata baru dengan menghentikan ekspor sumber daya itu.
Baca juga: India Sangat Tegang, 400 Muslim Ditangkap dalam Protes Penghinaan Nabi Muhammad
Laporan tersebut, yang ditulis mantan Wakil Sekretaris Departemen Energi AS Paul Dabbar dan peneliti energi Universitas Columbia Matt Bowen, menunjukkan tenaga nuklir menyumbang lebih dari 20% dari kapasitas pembangkit listrik AS.
Hampir setengah dari uranium yang digunakan oleh 56 pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) operasional di AS diimpor dari Rusia, Kazakhstan, dan Uzbekistan.
Langkah itu akan menyebabkan lonjakan harga listrik melebihi inflasi harga saat ini. Situasi itu berpotensi membuat beberapa daerah di negara itu tidak dapat memenuhi permintaan listrik.
Hasil analisa itu diungkapkan The Hill terkait "dominasi tenaga nuklir Rusia", dilansir Sputnik pada Senin (13/6/2022).
Baca juga: Sambut Hari Rusia, Kim Jong-un Tegaskan Dukungan Penuh pada Putin
Peringatan keras itu menyusul laporan pekan lalu yang menunjukkan China mengendalikan hampir 90% pasokan mineral tanah langka dunia.
Baca juga: Negara-negara Liga Arab Ditekan Barat untuk Mengutuk Rusia
Itu artinya, Beijing dapat membuat kompleks industri militer AS kekurangan kemampuannya memproduksi senjata baru dengan menghentikan ekspor sumber daya itu.
Baca juga: India Sangat Tegang, 400 Muslim Ditangkap dalam Protes Penghinaan Nabi Muhammad
Laporan tersebut, yang ditulis mantan Wakil Sekretaris Departemen Energi AS Paul Dabbar dan peneliti energi Universitas Columbia Matt Bowen, menunjukkan tenaga nuklir menyumbang lebih dari 20% dari kapasitas pembangkit listrik AS.
Hampir setengah dari uranium yang digunakan oleh 56 pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) operasional di AS diimpor dari Rusia, Kazakhstan, dan Uzbekistan.
Lihat Juga :