Rusia Disebut Dapat Padamkan Listrik AS Hanya dalam Satu Langkah

Senin, 13 Juni 2022 - 20:06 WIB
loading...
Rusia Disebut Dapat...
Lampu menyala pada malam hari di gedung-gedung pencakar langit kota New York, Amerika Serikat. Foto/REUTERS/Eduardo Munoz
A A A
WASHINGTON - Keputusan Rusia menghentikan pasokan uranium yang diperkaya ke perusahaan-perusahaan listrik Amerika Serikat (AS) akan membuat banyak reaktor nuklir Amerika offline dalam waktu satu tahun.

Langkah itu akan menyebabkan lonjakan harga listrik melebihi inflasi harga saat ini. Situasi itu berpotensi membuat beberapa daerah di negara itu tidak dapat memenuhi permintaan listrik.

Hasil analisa itu diungkapkan The Hill terkait "dominasi tenaga nuklir Rusia", dilansir Sputnik pada Senin (13/6/2022).



Peringatan keras itu menyusul laporan pekan lalu yang menunjukkan China mengendalikan hampir 90% pasokan mineral tanah langka dunia.



Itu artinya, Beijing dapat membuat kompleks industri militer AS kekurangan kemampuannya memproduksi senjata baru dengan menghentikan ekspor sumber daya itu.



Laporan tersebut, yang ditulis mantan Wakil Sekretaris Departemen Energi AS Paul Dabbar dan peneliti energi Universitas Columbia Matt Bowen, menunjukkan tenaga nuklir menyumbang lebih dari 20% dari kapasitas pembangkit listrik AS.

Hampir setengah dari uranium yang digunakan oleh 56 pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) operasional di AS diimpor dari Rusia, Kazakhstan, dan Uzbekistan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1826 seconds (0.1#10.140)