Media Norwegia Beri 5 Alasan Ukraina Tak Bisa Gabung Uni Eropa
loading...
A
A
A
OSLO - Ambisi bergabung Uni Eropa (UE) adalah salah satu pendorong ideologis utama kudeta Euromaidan di Kiev pada 2014.
Saat itu puluhan ribu orang Ukraina berkumpul di ibukota untuk memprotes langkah pemerintah mundur dari penandatanganan perjanjian asosiasi Uni Eropa.
Delapan tahun kemudian, pada 28 Februari 2022, Kiev secara resmi mengajukan permohonan keanggotaan UE.
Tawaran Ukraina untuk bergabung dengan UE akan terus terhambat oleh lima masalah yang meluas, menurut Norwegian Broadcasting Corporation (NRK).
NRK menjelaskan berkurangnya antusiasme para pejabat UE baru-baru ini untuk memberikan "jalan pintas" ke keanggotaan Ukraina.
Masalah terbesar, menurut peneliti Oslo Metropolitan University dan spesialis Ukraina Jorn Holm-Hansen, adalah korupsi yang meluas yang mengganggu Kiev, dengan situasi yang tetap lebih buruk di Ukraina daripada negara blok UE mana pun, menurut data Transparency International.
“Ada juga pembicaraan tentang nepotisme, yang memberi keuntungan kepada orang yang dikenalnya. Jika Anda melanggar praktik ini, Anda sering dianggap tidak dapat diandalkan dan semacam 'pengkhianat',” papar Holm-Hansen.
Kedua, negara tersebut memiliki masalah besar dengan supremasi hukum, pemerintahan, dan demokrasi, kata peneliti itu.
Saat itu puluhan ribu orang Ukraina berkumpul di ibukota untuk memprotes langkah pemerintah mundur dari penandatanganan perjanjian asosiasi Uni Eropa.
Delapan tahun kemudian, pada 28 Februari 2022, Kiev secara resmi mengajukan permohonan keanggotaan UE.
Tawaran Ukraina untuk bergabung dengan UE akan terus terhambat oleh lima masalah yang meluas, menurut Norwegian Broadcasting Corporation (NRK).
NRK menjelaskan berkurangnya antusiasme para pejabat UE baru-baru ini untuk memberikan "jalan pintas" ke keanggotaan Ukraina.
Masalah terbesar, menurut peneliti Oslo Metropolitan University dan spesialis Ukraina Jorn Holm-Hansen, adalah korupsi yang meluas yang mengganggu Kiev, dengan situasi yang tetap lebih buruk di Ukraina daripada negara blok UE mana pun, menurut data Transparency International.
“Ada juga pembicaraan tentang nepotisme, yang memberi keuntungan kepada orang yang dikenalnya. Jika Anda melanggar praktik ini, Anda sering dianggap tidak dapat diandalkan dan semacam 'pengkhianat',” papar Holm-Hansen.
Kedua, negara tersebut memiliki masalah besar dengan supremasi hukum, pemerintahan, dan demokrasi, kata peneliti itu.