Ukraina Akui Kalah Perang Artileri Lawan Rusia Meski Tembakkan 6.000 Bom Sehari
loading...
A
A
A
KIEV - Pasukan Ukraina hampir kehabisan amunisi dan hanya bisa mengandalkan senjata yang dipasok Barat dalam pertempuran melawan Rusia.
Pernyataan itu diungkapkan seorang pejabat tinggi intelijen Ukraina.
“Ini adalah perang artileri sekarang,” ujar Wakil Kepala Intelijen Militer Ukraina Vadim Skibitsky mengatakan kepada The Guardian pada Jumat (10/6/2022).
“Pertempuran jarak jauh akan menentukan hasil dari konflik antara kedua negara, dan kita kalah dalam artileri,” papar dia.
“Pasukan Ukraina saat ini menembakkan 5.000 hingga 6.000 peluru artileri sehari, dan persediaan mereka cepat habis,” ujar pejabat intelijen itu.
Dia menjelaskan, “Kami hampir menghabiskan semua amunisi (artileri) kami dan sekarang menggunakan peluru standar NATO kaliber 155.”
Kiev juga memiliki persenjataan berat di Donbass, hampir kehabisan artileri rancangan Soviet dan Rusia yang dimilikinya pada awal operasi militer Moskow, menurut Skibitsky.
“Ukraina memiliki satu artileri, dibanding 10 hingga 15 artileri Rusia,” papar dia.
Pernyataan itu diungkapkan seorang pejabat tinggi intelijen Ukraina.
“Ini adalah perang artileri sekarang,” ujar Wakil Kepala Intelijen Militer Ukraina Vadim Skibitsky mengatakan kepada The Guardian pada Jumat (10/6/2022).
“Pertempuran jarak jauh akan menentukan hasil dari konflik antara kedua negara, dan kita kalah dalam artileri,” papar dia.
“Pasukan Ukraina saat ini menembakkan 5.000 hingga 6.000 peluru artileri sehari, dan persediaan mereka cepat habis,” ujar pejabat intelijen itu.
Dia menjelaskan, “Kami hampir menghabiskan semua amunisi (artileri) kami dan sekarang menggunakan peluru standar NATO kaliber 155.”
Kiev juga memiliki persenjataan berat di Donbass, hampir kehabisan artileri rancangan Soviet dan Rusia yang dimilikinya pada awal operasi militer Moskow, menurut Skibitsky.
“Ukraina memiliki satu artileri, dibanding 10 hingga 15 artileri Rusia,” papar dia.