Media Norwegia Beri 5 Alasan Ukraina Tak Bisa Gabung Uni Eropa

Minggu, 12 Juni 2022 - 00:31 WIB
loading...
A A A
Dia mengutip peringkat buruk Ukraina dalam indeks demokrasi The Economist Intelligence Unit, dan peringkat kebebasan pers Reporters Without Borders.

Ketiga, masalah besarnya pengaruh orang-orang ultra kaya dalam ekonomi dan politik. “Para oligarki, pemegang modal besar, memiliki kontrol ekonomi dan politik yang sangat besar,” ujar Holm-Hansen.

Kemiskinan yang meluas, nasionalisme, dan krisis militer saat ini adalah alasan keempat Ukraina tidak akan diterima di UE dalam waktu dekat, menurut pengamat itu.

Dia menunjukkan upah rata-rata warga Ukraina kurang dari setengah upah warga Bulgaria atau yang paling rendah untuk anggota UE.

“Uni Eropa dan Norwegia kemungkinan akan menghabiskan banyak uang untuk membantu Ukraina pulih setelah konflik, tetapi tetap menjadi pertanyaan apakah ini harus dijadikan masalah permanen,” tutur Holm-Hansen.

Jarle Trondal, profesor ilmu politik Universitas Oslo yang berspesialisasi dalam UE, menyarankan masuknya Ukraina ke dalam UE mungkin "tidak mungkin" sama sekali, mengingat krisis panjang dengan Moskow, yang telah membara sejak 2014, konflik militer yang sedang berlangsung, dan kurangnya minat Brussel pada ketidakstabilan seperti itu di sepanjang sisi luarnya.

“Negara harus stabil dan aman. Kalau tidak, masalahnya akan ditransfer ke seluruh blok,” ungkap Trondal.

Akademisi itu juga menyatakan skeptis tentang apakah Ukraina memenuhi nilai-nilai Uni Eropa seperti keragaman, toleransi, dan kehidupan dalam komunitas dari berbagai kelompok etnis.

Akhirnya, NRK menyarankan penghalang kelima untuk masuknya Ukraina dengan cepat ke UE adalah ketidakadilan yang membiarkannya melewati antrean di depan negara-negara lain yang masih menunggu untuk bergabung dan menerapkan arahan pencalonan Brussel.

“Ukraina dapat menjadi kandidat, tetapi jalan masih panjang untuk memenuhi semua persyaratan di setiap tahap,” papar Trondal.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1864 seconds (0.1#10.140)