Protes Penghinaan Nabi Muhammad Berujung Rusuh, 2 Demonstran Ditembak Mati

Sabtu, 11 Juni 2022 - 14:56 WIB
loading...
Protes Penghinaan Nabi Muhammad Berujung Rusuh, 2 Demonstran Ditembak Mati
Protes terhadap politisi partai berkuasa India yang dianggap menghina Nabi Muhammad terjadi di berbagai wilayah di India dan berujung rusuh. Foto/NDTV
A A A
RANCHI - Dua demonstran ditembak mati pasukan polisi dan 10 lainnya terluka dalam kekerasan di Ranchi, India , selama protes terhadap pernyataan politisi Partai Bharatiya Janata (BJP) Nupur Sharma yang dianggap menghina Nabi Muhammad SAW .

BJP merupakan partai berkuasa pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi. BJP telah menskors Nupur Sharma sebagai juru bicara partai setelah penyataannya memicu kemarahan komunitas muslim lokal dan berbagai negara.

Protes pada hari Jumat kemarin berujung rusuh ketika massa demonstran bentrok dengan pasukan polisi.

Pihak berwenang di Institut Ilmu Kedokteran Rajendra mengonfirmasi bahwa dua orang yang dibawa ke rumah sakit setelah bentrok meninggal karena luka-luka mereka. Sepuluh lainnya dirawat di rumah sakit.



Bentrok itu juga menyebabkan beberapa bagian Ibu Kota Jharkhand diberlakukan jam malam.

Para pengunjuk rasa menuntut penangkapan Nupur Sharma.

Polisi mengumbar tembakan ke udara dan melakukan lathi-charge untuk mengendalikan massa demonstran setelah mereka mulai melemparkan batu.

Kerumunan besar berkumpul di Jalan Utama Ranchi dan meneriakkan slogan-slogan menentang Nupur Sharma dan Naveen Jindal, mantan kepala unit media BJP Delhi yang dikeluarkan oleh partai karena pernyataannya.

Pasukan berat telah dikerahkan di daerah itu untuk mencegah insiden yang tidak diinginkan. Banyak toko di kota itu juga tetap tutup untuk memprotes pernyataan para politisi BJP.

Kekerasan di Ibu Kota Jharkhand pecah pada hari yang sama ketika sembilan negara bagian di India juga dilanda protes besar atas pernyataan para politisi BJP.

Kepala polisi kota setempat Anshuman Kumar membenarkan bahwa dua orang tewas akibat luka tembak.

"Delapan perusuh dan empat polisi terluka. Mereka dirawat di RIMS dan rumah sakit lainnya. Pertama-tama kami akan mengidentifikasi mereka yang terlibat dalam kekerasan, menanyai mereka dan kemudian menangkap mereka," katanya.

"Situasi terkendali. Pembatasan diberlakukan di daerah yang terkena dampak," ujarnya, seperti dikutip NDTV, Sabtu (11/6/2022).
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1277 seconds (0.1#10.140)