Profil Chaim Weizmann, Presiden Pertama Israel dan Tokoh Zionis Internasional
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Chaim Weizmann merupakan mantan presiden pertama Israel yang terkenal dengan ideologi zionismenya.
Ia lantas dijuluki sebagai tokoh zionis internasional karena gencar menyebarkan paham tersebut. Ia menjabat sebagai presiden Israel dari tahun 1945 hingga 1952 sekaligus menjadi tokoh penting bagi Organisasi Zionis Dunia.
Chaim Azriel Weizmann merupakan seorang politikus yang lahir pada 27 November 1874 di Motol, Uni Soviet, yang sekarang berubah nama menjadi Belarusia.
Ia merupakan anak ketiga dari 15 bersaudara dengan ayah bernama Ezer Weizmann, seorang pengangkut kayu.
Masa mudanya ia habiskan di Motol, daerah yang dikelilingi hutan lebat. Nampaknya hal tersebut menimbulkan kecintaannya terhadap lingkungan.
Kendati hidup sederhana, orangtua Weizmann mendorong anak-anaknya untuk menimba ilmu.
Weizmann bersama saudaranya pun mengenyam pendidikan di sekolah ortodoks Yahudi. Saat usia 11 tahun, Weizmann dikirim ke sekolah menengah di dekat Pinsk, Belarusia.
Weizman memutuskan mendalami ilmu kimia di Jerman dan Swiss. Setelah mendapatkan gelar Ph.D., ia sempat mengajar di Geneva University.
Di Jenewa, ia bertemu seorang mahasiswi kedokteran dan menikah dengannya setelah 6 tahun kemudian. Mereka memiliki dua orang putra.
Rupanya ketertarikan terhadap dunia politik sudah terlihat dari diri Weizmann semenjak usianya belia.
Karena pengaruh dari ayahnya, ia memiliki jiwa nasionalis terhadap budaya dan ideologi Yahudi.
Beranjak dewasa, ia mempunyai nama yang cukup berpengaruh sebagai politikus zionis dengan menjadi pemimpin organisasi “Zionis Muda”.
Kemudian, ia juga menjadi dewan umum dalam Actions Committee di tahun 1905, dan memiliki peran penting dalam negosiasi Deklarasi Balfour pada November 1917.
Sekitar tahun 1949, ia diangkat menjadi presiden pertama Israel berkat kemampuan politiknya yang mumpuni.
Weizmann meninggal pada 9 November 1952 di Rehovot, Israel, pada usianya yang ke-78 tahun.
Ia mengalami kondisi kesehatan yang lemah dan kehilangan penglihatan. Weizmann dimakamkan secara kenegaraan di Rehovot.
Ia lantas dijuluki sebagai tokoh zionis internasional karena gencar menyebarkan paham tersebut. Ia menjabat sebagai presiden Israel dari tahun 1945 hingga 1952 sekaligus menjadi tokoh penting bagi Organisasi Zionis Dunia.
Chaim Azriel Weizmann merupakan seorang politikus yang lahir pada 27 November 1874 di Motol, Uni Soviet, yang sekarang berubah nama menjadi Belarusia.
Baca Juga
Ia merupakan anak ketiga dari 15 bersaudara dengan ayah bernama Ezer Weizmann, seorang pengangkut kayu.
Masa mudanya ia habiskan di Motol, daerah yang dikelilingi hutan lebat. Nampaknya hal tersebut menimbulkan kecintaannya terhadap lingkungan.
Kendati hidup sederhana, orangtua Weizmann mendorong anak-anaknya untuk menimba ilmu.
Weizmann bersama saudaranya pun mengenyam pendidikan di sekolah ortodoks Yahudi. Saat usia 11 tahun, Weizmann dikirim ke sekolah menengah di dekat Pinsk, Belarusia.
Weizman memutuskan mendalami ilmu kimia di Jerman dan Swiss. Setelah mendapatkan gelar Ph.D., ia sempat mengajar di Geneva University.
Di Jenewa, ia bertemu seorang mahasiswi kedokteran dan menikah dengannya setelah 6 tahun kemudian. Mereka memiliki dua orang putra.
Rupanya ketertarikan terhadap dunia politik sudah terlihat dari diri Weizmann semenjak usianya belia.
Karena pengaruh dari ayahnya, ia memiliki jiwa nasionalis terhadap budaya dan ideologi Yahudi.
Beranjak dewasa, ia mempunyai nama yang cukup berpengaruh sebagai politikus zionis dengan menjadi pemimpin organisasi “Zionis Muda”.
Kemudian, ia juga menjadi dewan umum dalam Actions Committee di tahun 1905, dan memiliki peran penting dalam negosiasi Deklarasi Balfour pada November 1917.
Sekitar tahun 1949, ia diangkat menjadi presiden pertama Israel berkat kemampuan politiknya yang mumpuni.
Weizmann meninggal pada 9 November 1952 di Rehovot, Israel, pada usianya yang ke-78 tahun.
Ia mengalami kondisi kesehatan yang lemah dan kehilangan penglihatan. Weizmann dimakamkan secara kenegaraan di Rehovot.
(sya)