Negara yang Menganut Ideologi Komunis, Nomor 1 Pengaruhnya Mendunia
loading...
A
A
A
BEIJING - Ideologi komunis merupakan pemikiran politik, sosial, filosofis, dan ekonomi yang bertujuan menghilangkan kelas yang ada di masyarakat.
Untuk mencapai tujuan ini, komunisme menganut sistem ekonomi di mana alat-alat produksi dimiliki oleh semua orang daripada beberapa individu swasta sebagaimana dilakukan sistem kapitalis.
Negara yang menganut ideologi komunis memiliki sistem politik dengan kekuasaan pemerintahan yang mutlak.
Secara teori, pengaturan ini harus memungkinkan distribusi kekayaan dan sumber daya yang lebih merata.
Pemerintah mesti memastikan setiap orang mendapat bagian yang sama. Dalam praktiknya, keseimbangan seperti itu terbukti lebih sulit diterapkan.
Berikut ini negara-negara yang masih menganut ideologi komunis hingga kini.
1. China
China memiliki satu partai komunis yakni Partai Komunis China (CPC), yang mengatur keseluruhan Republik Rakyat China.
China memproklamirkan diri sebagai negara komunis oleh Mao Zedong pada tahun 1949. Pemilu di China diadakan secara terbuka di seluruh negeri, namun CPC memiliki kendali atas semua penunjukan politik di China.
Saat ini China sudah membuka diri dengan negara lain di seluruh dunia. Oleh karena itu, sejak tahun 2004 China mulai mengubah konstitusi negara, dengan mengikis beberapa prinsip komunis yakni mengakui kepemilikan pribadi dan adanya kesenjangan kekayaan di antara masyarakatnya.
Saat ini pengaruh China dirasakan di berbagai penjuru dunia, termasuk di Asia, Eropa, dan Afrika.
China menerapkan sistem perdagangan yang agresif sehingga mampu mengalahkan para pesaing dari Barat.
2. Kuba
Kuba memiliki kekuatan utama negara yaitu Partai Komunis Kuba. Partai ini menganut ketat tradisi Marxisme-Leminisme dibandingkan dengan partai lainnya.
Pada tahun 1965, Kuba menjadi negara komunis dan menjalin hubungan dengan Uni Soviet. Oleh karena itu, pada tahun yang sama Amerika Serikat memutuskan hubungan perdagangan dengan Kuba.
Saat Uni Soviet runtuh tahun 1991, Kuba mencari hubungan perdagangan lain dengan China, Bolivia, dan Venezuela.
Kemudian, pada masa pemerintah Presiden Amerika Serikat Barack Obama, hubungan antara kedua negara ini mulai membaik dan pembatasan hubungan dagang dilonggarkan.
Namun pada masa Donald Trump, hubungan tersebut kembali seperti sebelumnya, yakni adanya pembatasan hubungan dagang AS dengan Kuba.
3. Korea Utara
Pemisahan Korea Utara dan Korea Selatan dimulai pada akhir Perang Dunia II, di mana Korea Utara didominasi oleh Rusia dan Korea Selatan oleh Amerika Serikat.
Setelah Korea Selatan mendeklarasikan diri merdeka dari Korea Utara, pemimpin komunis Korea Kim Il-Sung dilantik sebagai pemimpin baru Korea Utara.
Pemerintah Korea Utara tidak menganggap negaranya sebagai komunis, walaupun di mata dunia dikenal sebagai negara komunis.
Hal ini karena setelah Uni Soviet runtuh, Korea Utara melakukan revisi pada konstitusinya dan menghapus referensi Marxisme-Leninisme.
Kemudian, keluarga Kim juga telah menganut paham komunisnya sendiri berdasarkan konsep Juche atau kemandirian.
Diperkenalkan pada pertengahan 1950-an, konsep juche mempromosikan nasionalisme Korea seperti yang diwujudkan dalam kepemimpinan dan pengabdian, misalnya pemujaan kepada keluarga Kim.
4. Laos
Laos secara resmi menyatakan diri sebagai negara komunis pada tahun 1975 dengan dukungan dari Vietnam dan Uni Soviet. Sebelumnya, negara ini menganut sistem monarki.
Pemerintah Laos sebagian besar dijalankan oleh jenderal militer yang mendukung sistem satu partai yang didasarkan pada cita-cita Marxis.
Pada tahun 1988, negara tersebut mulai mengizinkan beberapa bentuk kepemilikan pribadi. Laos kemudian bergabung dengan World Trade Organization pada tahun 2013.
Untuk mencapai tujuan ini, komunisme menganut sistem ekonomi di mana alat-alat produksi dimiliki oleh semua orang daripada beberapa individu swasta sebagaimana dilakukan sistem kapitalis.
Negara yang menganut ideologi komunis memiliki sistem politik dengan kekuasaan pemerintahan yang mutlak.
Secara teori, pengaturan ini harus memungkinkan distribusi kekayaan dan sumber daya yang lebih merata.
Pemerintah mesti memastikan setiap orang mendapat bagian yang sama. Dalam praktiknya, keseimbangan seperti itu terbukti lebih sulit diterapkan.
Berikut ini negara-negara yang masih menganut ideologi komunis hingga kini.
1. China
China memiliki satu partai komunis yakni Partai Komunis China (CPC), yang mengatur keseluruhan Republik Rakyat China.
China memproklamirkan diri sebagai negara komunis oleh Mao Zedong pada tahun 1949. Pemilu di China diadakan secara terbuka di seluruh negeri, namun CPC memiliki kendali atas semua penunjukan politik di China.
Saat ini China sudah membuka diri dengan negara lain di seluruh dunia. Oleh karena itu, sejak tahun 2004 China mulai mengubah konstitusi negara, dengan mengikis beberapa prinsip komunis yakni mengakui kepemilikan pribadi dan adanya kesenjangan kekayaan di antara masyarakatnya.
Saat ini pengaruh China dirasakan di berbagai penjuru dunia, termasuk di Asia, Eropa, dan Afrika.
China menerapkan sistem perdagangan yang agresif sehingga mampu mengalahkan para pesaing dari Barat.
2. Kuba
Kuba memiliki kekuatan utama negara yaitu Partai Komunis Kuba. Partai ini menganut ketat tradisi Marxisme-Leminisme dibandingkan dengan partai lainnya.
Pada tahun 1965, Kuba menjadi negara komunis dan menjalin hubungan dengan Uni Soviet. Oleh karena itu, pada tahun yang sama Amerika Serikat memutuskan hubungan perdagangan dengan Kuba.
Saat Uni Soviet runtuh tahun 1991, Kuba mencari hubungan perdagangan lain dengan China, Bolivia, dan Venezuela.
Kemudian, pada masa pemerintah Presiden Amerika Serikat Barack Obama, hubungan antara kedua negara ini mulai membaik dan pembatasan hubungan dagang dilonggarkan.
Namun pada masa Donald Trump, hubungan tersebut kembali seperti sebelumnya, yakni adanya pembatasan hubungan dagang AS dengan Kuba.
3. Korea Utara
Pemisahan Korea Utara dan Korea Selatan dimulai pada akhir Perang Dunia II, di mana Korea Utara didominasi oleh Rusia dan Korea Selatan oleh Amerika Serikat.
Setelah Korea Selatan mendeklarasikan diri merdeka dari Korea Utara, pemimpin komunis Korea Kim Il-Sung dilantik sebagai pemimpin baru Korea Utara.
Pemerintah Korea Utara tidak menganggap negaranya sebagai komunis, walaupun di mata dunia dikenal sebagai negara komunis.
Hal ini karena setelah Uni Soviet runtuh, Korea Utara melakukan revisi pada konstitusinya dan menghapus referensi Marxisme-Leninisme.
Kemudian, keluarga Kim juga telah menganut paham komunisnya sendiri berdasarkan konsep Juche atau kemandirian.
Diperkenalkan pada pertengahan 1950-an, konsep juche mempromosikan nasionalisme Korea seperti yang diwujudkan dalam kepemimpinan dan pengabdian, misalnya pemujaan kepada keluarga Kim.
4. Laos
Laos secara resmi menyatakan diri sebagai negara komunis pada tahun 1975 dengan dukungan dari Vietnam dan Uni Soviet. Sebelumnya, negara ini menganut sistem monarki.
Pemerintah Laos sebagian besar dijalankan oleh jenderal militer yang mendukung sistem satu partai yang didasarkan pada cita-cita Marxis.
Pada tahun 1988, negara tersebut mulai mengizinkan beberapa bentuk kepemilikan pribadi. Laos kemudian bergabung dengan World Trade Organization pada tahun 2013.
(sya)