Negara yang Menganut Ideologi Komunis, Nomor 1 Pengaruhnya Mendunia

Rabu, 08 Juni 2022 - 07:14 WIB
loading...
Negara yang Menganut...
Para delegasi mengangkat tangan saat voting Partai Komunis China di Balai Agung Rakyat, Beijing, China. Foto/REUTERS
A A A
BEIJING - Ideologi komunis merupakan pemikiran politik, sosial, filosofis, dan ekonomi yang bertujuan menghilangkan kelas yang ada di masyarakat.

Untuk mencapai tujuan ini, komunisme menganut sistem ekonomi di mana alat-alat produksi dimiliki oleh semua orang daripada beberapa individu swasta sebagaimana dilakukan sistem kapitalis.

Negara yang menganut ideologi komunis memiliki sistem politik dengan kekuasaan pemerintahan yang mutlak.

Secara teori, pengaturan ini harus memungkinkan distribusi kekayaan dan sumber daya yang lebih merata.

Pemerintah mesti memastikan setiap orang mendapat bagian yang sama. Dalam praktiknya, keseimbangan seperti itu terbukti lebih sulit diterapkan.

Berikut ini negara-negara yang masih menganut ideologi komunis hingga kini.

1. China

China memiliki satu partai komunis yakni Partai Komunis China (CPC), yang mengatur keseluruhan Republik Rakyat China.

China memproklamirkan diri sebagai negara komunis oleh Mao Zedong pada tahun 1949. Pemilu di China diadakan secara terbuka di seluruh negeri, namun CPC memiliki kendali atas semua penunjukan politik di China.

Saat ini China sudah membuka diri dengan negara lain di seluruh dunia. Oleh karena itu, sejak tahun 2004 China mulai mengubah konstitusi negara, dengan mengikis beberapa prinsip komunis yakni mengakui kepemilikan pribadi dan adanya kesenjangan kekayaan di antara masyarakatnya.

Saat ini pengaruh China dirasakan di berbagai penjuru dunia, termasuk di Asia, Eropa, dan Afrika.

China menerapkan sistem perdagangan yang agresif sehingga mampu mengalahkan para pesaing dari Barat.

2. Kuba

Kuba memiliki kekuatan utama negara yaitu Partai Komunis Kuba. Partai ini menganut ketat tradisi Marxisme-Leminisme dibandingkan dengan partai lainnya.

Pada tahun 1965, Kuba menjadi negara komunis dan menjalin hubungan dengan Uni Soviet. Oleh karena itu, pada tahun yang sama Amerika Serikat memutuskan hubungan perdagangan dengan Kuba.

Saat Uni Soviet runtuh tahun 1991, Kuba mencari hubungan perdagangan lain dengan China, Bolivia, dan Venezuela.

Kemudian, pada masa pemerintah Presiden Amerika Serikat Barack Obama, hubungan antara kedua negara ini mulai membaik dan pembatasan hubungan dagang dilonggarkan.

Namun pada masa Donald Trump, hubungan tersebut kembali seperti sebelumnya, yakni adanya pembatasan hubungan dagang AS dengan Kuba.

3. Korea Utara

Pemisahan Korea Utara dan Korea Selatan dimulai pada akhir Perang Dunia II, di mana Korea Utara didominasi oleh Rusia dan Korea Selatan oleh Amerika Serikat.

Setelah Korea Selatan mendeklarasikan diri merdeka dari Korea Utara, pemimpin komunis Korea Kim Il-Sung dilantik sebagai pemimpin baru Korea Utara.

Pemerintah Korea Utara tidak menganggap negaranya sebagai komunis, walaupun di mata dunia dikenal sebagai negara komunis.

Hal ini karena setelah Uni Soviet runtuh, Korea Utara melakukan revisi pada konstitusinya dan menghapus referensi Marxisme-Leninisme.

Kemudian, keluarga Kim juga telah menganut paham komunisnya sendiri berdasarkan konsep Juche atau kemandirian.

Diperkenalkan pada pertengahan 1950-an, konsep juche mempromosikan nasionalisme Korea seperti yang diwujudkan dalam kepemimpinan dan pengabdian, misalnya pemujaan kepada keluarga Kim.

4. Laos

Laos secara resmi menyatakan diri sebagai negara komunis pada tahun 1975 dengan dukungan dari Vietnam dan Uni Soviet. Sebelumnya, negara ini menganut sistem monarki.

Pemerintah Laos sebagian besar dijalankan oleh jenderal militer yang mendukung sistem satu partai yang didasarkan pada cita-cita Marxis.

Pada tahun 1988, negara tersebut mulai mengizinkan beberapa bentuk kepemilikan pribadi. Laos kemudian bergabung dengan World Trade Organization pada tahun 2013.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Wanita Ini Manjakan...
Wanita Ini Manjakan Selingkuhannya dengan Barang Mewah, Sementara Suaminya Hidup Hemat
5 Strategi Baru China...
5 Strategi Baru China untuk Invasi Taiwan pada 2027, dari Dermaga yang Bisa Dipindahkan hingga Pemotong Kabel Laut
Kocak! Penerbangan United...
Kocak! Penerbangan United Airlines ke China Putar Balik setelah Pilot Sadar Dia Lupa Bawa Paspor
Pasien Ini Lompat dari...
Pasien Ini Lompat dari Atap RS hingga Tewas usai Dokter Keliru Cabut Gigi yang Membuatnya Sakit Luar Biasa
Nowruz dan Identitas...
Nowruz dan Identitas Uighur: Tradisi yang Bertahan di Tengah Penindasan
19 Kota dengan Transportasi...
19 Kota dengan Transportasi Terbaik di Dunia, Jakarta Peringkat Berapa?
China Bantah kalau Mantan...
China Bantah kalau Mantan Presiden Filipina Duterte Minta Suaka
Trump Ancam Mengebom...
Trump Ancam Mengebom Iran Jika Teheran Tak Sepakati Perjanjian Nuklir
Gempa M 7,1 Guncang...
Gempa M 7,1 Guncang Kepulauan Tonga, Picu Peringatan Tsunami
Rekomendasi
Lebaran Hari Pertama,...
Lebaran Hari Pertama, Tol Jakarta-Cikampek dan MBZ Macet Parah
Pabrik Hyundai di Georgia...
Pabrik Hyundai di Georgia Siap Produksi Ioniq 9 Tepat Waktu
Pratikno Silaturahmi...
Pratikno Silaturahmi Lebaran ke Jokowi: Tadi Cerita tentang Cucu-cucu
Berita Terkini
2 Negara Anggota NATO...
2 Negara Anggota NATO Akan Kerahkan Jet Tempur dan Kapal Perang ke Ukraina
49 menit yang lalu
Serangan Rudal AS Hancurkan...
Serangan Rudal AS Hancurkan Masjid di Yaman
5 jam yang lalu
Ini Pesan Hamas untuk...
Ini Pesan Hamas untuk Warga Palestina yang Merayakan Idulfitri saat Agresi Israel
6 jam yang lalu
Sampaikan Khotbah Salat...
Sampaikan Khotbah Salat Idulfitri, Khamenei: Israel Harus Diberantas
7 jam yang lalu
Incar 3 Periode, Trump:...
Incar 3 Periode, Trump: Saya Tidak Bercanda
8 jam yang lalu
Iran Rayakan Idulfitri...
Iran Rayakan Idulfitri pada Senin, Presiden Masoud Pezeshkian Serukan Persatuan Negara-negara Islam
9 jam yang lalu
Infografis
Bos Shin Bet Israel...
Bos Shin Bet Israel Yakin akan Berdirinya Negara Palestina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved