Koalisi Arab Tembak Jatuh Rudal Balistik dan Drone Houthi

Selasa, 23 Juni 2020 - 19:16 WIB
loading...
Koalisi Arab Tembak Jatuh Rudal Balistik dan Drone Houthi
Koalisi Arab berhasil menembak jatuh rudal balistik dan drone Houthi. Foto/MSN
A A A
RIYADH - Koalisi militer Arab yang dipimpin oleh Arab Saudi berhasil mencegat dan menghancurkan drone serta rudal yang diluncurkan pemberontak Yaman , Houthi , ke wilayah negara itu, termasuk ke Ibu Kota Riyadh.

"Pasukan koalisi gabungan berhasil mencegat dan menghancurkan rudal balistik yang diluncurkan oleh milisi teroris Houthi dari Sanaa menuju Riyadh dalam operasi permusuhan yang disengaja," kata juru bicara koalisi Turk al-Maliki seperti disitir dari Al Jazeera, Selasa (23/6/2020).

Militer Saudi mengatakan, pihaknya juga menjatuhkan delapan pesawat tak berawak yang terperangkap ke dalam sasaran objek dan warga sipil, serta tiga rudal balistik dari wilayah gubernuran Saada menuju negara itu.

Sementara itu, kelomok Houthi mengatakan mereka akan mengumumkan rincia serangan besar mereka terhadap Arab Saudi di stasiun televisi al Masirah.

Kelompok Houthi mengklaim bahwa mereka menargetkan markas besar kementerian pertahanan Arab Saudi, pangkalan udara Raja Salman dan sebuah bangunan intelijen di Ibu Kota Riyadh, bersama dengan bangunan militer lainnya di wilayah Najran dan Jizan di selatan negara itu.

Seorang juru bicara militer Houthi, Yahai Sarei mengatakan dalam sebuah pernyataan, mereka menggunakan rudal balistik dan pesawat tak berawak dalam serangan itu. Serangan itu terjadi ketika pemberontak mendesak untuk mengambil kendali atas provinsi Marib yang kaya minyak dari pasukan pemerintah.

Kekerasan antara Arab Saudi dan Houthi telah melonjak setelah berakhirnya gencatan senjata enam minggu yang dipicu oleh pandemi virus Corona.

Yaman telah terkunci dalam konflik sejak 2014 ketika Houthi menguasai Ibu Kota, Sanaa, dan terus merebut sebagian besar wilayah utara.

Krisis meningkat ketika koalisi militer pimpinan Saudi melakukan intervensi untuk mendukung pemerintah yang diakui secara internasional.

Puluhan ribu orang, sebagian besar warga sipil, telah terbunuh dan jutaan orang kehilangan tempat tinggal dalam apa yang oleh PBB sebut sebagai bencana kemanusiaan terburuk di dunia.
(ber)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1465 seconds (0.1#10.140)