AS Berupaya Sita 2 Jet Mewah Milik Miliarder Rusia Roman Abramovich

Selasa, 07 Juni 2022 - 14:08 WIB
loading...
A A A
“Mitra internasional kami, negara-negara yang mengabdi pada aturan hukum, jauh melebihi jumlah yurisdiksi di mana pesawat ini dapat bersembunyi dengan aman, dan penyelidikan kami terhadap ekspor ilegal yang melanggar hukum AS akan terus berlanjut,” papar dia.

Matthew S Axelrod, asisten sekretaris perdagangan untuk penegakan ekspor, mengatakan Departemen Perdagangan AS telah membuat perubahan baru-baru ini untuk menjaga tindakan penegakan hukum pada kontrol ekspor yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Dia mengatakan, “Tindakan itu memberikan pemberitahuan kepada dunia tentang komitmen kami menegakkan kontrol itu secara agresif dengan cara yang transparan.”

Andrew Adams, jaksa yang mengepalai unit mengejar aset oligarki Rusia, mengatakan, “Sifat publik dari tindakan Senin dimaksudkan untuk mengingatkan anggota industri penerbangan, asuransi, dan keuangan bahwa pesawat ini merupakan properti tercemar di bawah penyelidikan aktif oleh Amerika Serikat.”

Pejabat Departemen Kehakiman mengatakan mereka telah menerima dukungan kuat dari perusahaan dan organisasi serta dari negara-negara yang di masa lalu dipandang sebagai tempat yang aman untuk memarkir aset ilegal.

Abramovich yang baru-baru ini menjual sahamnya di Chelsea, klub sepak bola Liga Utama Inggris di London, adalah salah satu orang kaya Rusia yang asetnya diawasi karena pelanggaran sanksi setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Dalam menjelaskan langkah penyitaan pesawat, seorang agen FBI menulis dalam pernyataan tertulis bahwa pesawat Boeing 787-8 Dreamliner dan pesawat Gulfstream G650ER dapat disita karena dipindahkan antara 4 Maret dan 15 Maret tanpa izin, yang melanggar sanksi yang dijatuhkan terhadap Rusia.

Menurut pernyataan tertulis, Abramovich mengendalikan Gulfstream melalui serangkaian perusahaan cangkang. Pesawat itu diyakini telah berada di Moskow sejak 15 Maret.

“Boeing, sementara itu, diyakini berada di Dubai, Uni Emirat Arab, setelah penerbangan pulang pergi 4 Maret dari Dubai ke Moskow,” papar pernyataan tertulis itu.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1696 seconds (0.1#10.140)