Korban Tewas Ledakan di Depot Kontainer Bangladesh Sentuh Angka 49 Jiwa

Selasa, 07 Juni 2022 - 00:20 WIB
loading...
Korban Tewas Ledakan di Depot Kontainer Bangladesh Sentuh Angka 49 Jiwa
Korban Tewas Ledakan di Depot Kontainer Bangladesh Sentuh Angka 49 Jiwa. FOTO/Reuters
A A A
SITAKUNDA - Pihak berwenang Bangladesh menuduh operator depot kontainer tidak memberi tahu petugas pemadam kebakaran tentang persediaan bahan kimia sebelum depot tersebut meledak dahsyat . Korban tewas ledakan depot tersebut menyentuh angka 49 jiwa, 9 diantaranya adalah petugas pemadam kebakaran.

Korban jiwa akibat ledakan raksasa, yang diikuti kebakaran di Depot Kontainer BM di Sitakunda dan mengirimkan bola api ke angkasa, diperkirakan akan terus meningkat. Beberapa kontainer masih membara pada Senin (6/6/2022), lebih dari 36 jam setelah ledakan.



Kondisi ini mencegah tim penyelamat memeriksa daerah di sekitar mereka untuk mencari korban. Sekitar selusin dari 300 korban yang terluka dilaporkan berada dalam kondisi kritis.

Sembilan petugas pemadam kebakaran yang tewas adalah korban terburuk yang pernah ada untuk pemadam kebakaran di negara yang rawan kecelakaan industri, di mana standar keselamatan lemah dan korupsi sering membuat faktor keselamatan diabaikan.

"Otoritas depot tidak memberi tahu kami bahwa ada bahan kimia mematikan di sana. Sembilan petugas kami tewas. Dua pejuang masih hilang. Beberapa orang juga hilang," kata pejabat pemadam kebakaran Mohammad Kamruzzaman kepada AFP.

Purnachandra Mutsuddi, yang memimpin upaya pemadaman kebakaran di fasilitas seluas 26 hektar pada Sabtu malam, mengatakan, pihaknya "tidak memiliki rencana keselamatan kebakaran" dan tidak memiliki peralatan pemadam kebakaran untuk memadamkan api sebelum berubah menjadi kobaran api.

Baca Juga: 49 Orang Tewas, Begini Potret Mengerikan Kebakaran Gudang Kontainer di Bangladesh
"Rencana keamanan menjabarkan bagaimana depot akan memadamkan dan mengendalikan api. Tapi tidak ada apa-apa," kata Mutsuddi, Asisten Direktur Stasiun Pemadam Kebakaran Chittagong.

"Mereka juga tidak memberi tahu kami tentang bahan kimia itu. Jika mereka melakukannya, korbannya akan jauh lebih sedikit," lanjutnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1975 seconds (0.1#10.140)