Jenderal Tertinggi AS: Swedia dan Finlandia Gabung NATO, Posisi Rusia Bakal Sulit

Minggu, 05 Juni 2022 - 02:11 WIB
loading...
Jenderal Tertinggi AS:...
Jenderal tertinggi Amerika Serikat, Mark Milley (tengah), berkunjung ke Stockholm, Swedia, Sabtu (4/6/2022). Dia dukung Swedia dan Finlandia gabung NATO. Foto/TT News Agency/Fredrik Persson via REUTERS
A A A
STOCKHOLM - Bergabungnya Finlandia dan Swedia ke NATO akan menempatkan Rusia dalam posisi militer yang sulit di Laut Baltik. Hal itu disampaikan jenderal tertinggi Amerika Serikat (AS) Mark Milley saat berkunjung ke Stockholm, Sabtu (4/6/2022).

Kedua negara Nordik itu, yang keduanya memiliki perbatasan panjang di Laut Baltik, bulan lalu mendaftar untuk bergabung dengan aliansi militer NATO di tengah kekhawatiran tentang keamanannya setelah Rusia menginvasi Ukraina. Namun, upaya keduanya ditentang Turki.

Bergabungnya mereka berarti garis pantai Laut Baltik, yang membatasi jalur pendek di sekitar kota-kota Rusia; Kaliningrad dan St Petersburg, akan dikelilingi oleh anggota NATO.

“Jadi dari perspektif Rusia itu akan sangat bermasalah bagi mereka, secara militer, dan itu akan sangat menguntungkan bagi NATO,” kata Jenderal Milley, Ketua Kepala Staf Gabungan AS, yang dilansir Reuters pada Minggu (5/6/2022).

"[Laut] Baltik sangat penting secara strategis, salah satu jalur laut terbesar di dunia," imbuh Milley.



Dia berbicara pada konferensi pers bersama dengan mitra Swedia-nya, perdana menteri Swedia dan menteri pertahanan Swedia menjelang latihan tahunan NATO di Laut Baltik yang diikuti Swedia dan Finlandia.

Dengan harapan Swedia dan Finlandia untuk bergabung dengan NATO, perang di Ukraina telah memicu perluasan aliansi militer tersebut di perbatasan Rusia yang ingin dicegah Presiden Vladimir Putin dengan invasinya.

Putin mengatakan bulan lalu tidak ada ancaman bagi Rusia jika Swedia dan Finlandia bergabung dengan NATO, meskipun dia memperingatkan bahwa Moskow akan merespons jika aliansi yang dipimpin AS itu mendukung infrastruktur militer di anggota Nordik yang baru.

Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson menggambarkan kunjungan jenderal militer AS sebagai demonstrasi nyata dari jaminan yang diberikan Presiden Joe Biden kepadanya dan Presiden Finlandia Sauli Niinisto ketika mereka pergi ke Washington pada bulan Mei.

"Ini adalah sinyal kuat bagi dunia. Dan itu juga menunjukkan bahwa jaminan keamanan yang disampaikan Presiden Biden sangat blakblakan...di Gedung Putih sebenarnya juga diikuti dengan tindakan nyata," katanya.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1826 seconds (0.1#10.140)