Bom Guncang Yangon Myanmar, 1 Tewas dan 9 Terluka

Rabu, 01 Juni 2022 - 01:13 WIB
loading...
Bom Guncang Yangon Myanmar,...
Sebuah bom mengguncang Yangon, Myanmar, mengakibatkan satu orang tewas dan 9 lainnya terluka. Foto/Ilustrasi/Sindonews
A A A
YANGON - Pihak kepolisian dan otoritas junta Myanmar mengatakan sebuah bom meledak di lingkungan yang sibuk di pusat komersial Yangon pada Selasa (31/5/2022). Setidaknya satu orang tewas dan sembilan lainnya terluka.

Negara Asia Tenggara itu berada dalam kekacauan sejak kudeta militer yang menggulingkan pemerintah sipil Aung San Suu Kyi, dengan kelompok-kelompok anti-junta secara teratur terlibat bentrok dengan militer.

"Ledakan itu terjadi sekitar pukul 15.20 waktu setempat di dekat halte bus di distrik Pusat Kota Yangon," kata seorang sumber polisi, yang meminta namanya tidak disebutkan, seperti disitir dari Channel News Asia, Rabu (1/6/2022).

Gambar yang diterbitkan oleh media lokal menunjukkan orang yang lewat merawat beberapa orang yang terluka saat mereka tergeletak di tanah, dan apa yang tampak seperti darah di trotoar.

Seorang relawan paramedis setempat yang tiba di tempat kejadian tak lama setelah ledakan mengatakan kepada AFP bahwa timnya telah membawa dua orang yang terluka parah ke rumah sakit.

"Pasukan keamanan kemudian menemukan granat yang tidak meledak di dekat lokasi ledakan," kata sumber polisi.



Tim informasi junta dalam sebuah pernyataan megatakan seorang pria berusia 30-an meninggal karena luka-lukanya setelah dibawa ke rumah sakit dan sembilan lainnya menerima perawatan.

"Ledakan itu berasal dari ranjau buatan sendiri," katanya, menyalahkan serangan itu pada pejuang "Angkatan Pertahanan Rakyat" - kelompok yang bermunculan untuk melawan tindakan keras berdarah militer terhadap perbedaan pendapat.

Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2009 seconds (0.1#10.140)