Biden: AS Tidak Akan Kirimi Ukraina Sistem Roket yang Bisa Mencapai Rusia
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) tidak akan mengirim sistem roket Ukraina yang dapat menjangkau Rusia. Hal itu diungkapkan Presiden AS, Joe Biden , Senin (30/5/2022).
Komentar itu menyusul laporan yang muncul bahwa pemerintahan Biden sedang bersiap untuk mengirim sistem roket jarak jauh canggih ke Kiev untuk perangnya melawan Rusia.
“Kami tidak akan mengirim sistem roket ke Ukraina yang dapat mencapai Rusia,” kata Biden kepada wartawan setelah tiba kembali di Gedung Putih setelah akhir pekan di Delaware, seperti dikutip dari Reuters.
Sebelumnya, pejabat Ukraina dilaporkan telah mencari sistem jarak jauh yang disebut Multiple Launch Rocket System, atau MLRS, yang dapat menembakkan rentetan roket ratusan mil jauhnya.
CNN dan The Washington Post melaporkan pada hari Jumat, bahwa pemerintahan Biden condong ke arah pengiriman itu dan sistem lain, Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi, yang dikenal sebagai HIMARS, sebagai bagian dari paket bantuan militer yang lebih besar ke Ukraina.
Tidak jelas sistem mana yang dimaksud Biden dalam sambutannya. Pemerintah Ukraina sendiri telah mendesak Barat untuk menyediakan lebih banyak senjata jarak jauh untuk mengubah gelombang perang, yang sekarang memasuki bulan keempat.
Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev mengatakan pada hari Senin, bahwa keputusan Washington untuk tidak mengirim sistem roket ke Ukraina yang dapat menjangkau Rusia adalah 'rasional.'
Komentar itu menyusul laporan yang muncul bahwa pemerintahan Biden sedang bersiap untuk mengirim sistem roket jarak jauh canggih ke Kiev untuk perangnya melawan Rusia.
“Kami tidak akan mengirim sistem roket ke Ukraina yang dapat mencapai Rusia,” kata Biden kepada wartawan setelah tiba kembali di Gedung Putih setelah akhir pekan di Delaware, seperti dikutip dari Reuters.
Sebelumnya, pejabat Ukraina dilaporkan telah mencari sistem jarak jauh yang disebut Multiple Launch Rocket System, atau MLRS, yang dapat menembakkan rentetan roket ratusan mil jauhnya.
CNN dan The Washington Post melaporkan pada hari Jumat, bahwa pemerintahan Biden condong ke arah pengiriman itu dan sistem lain, Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi, yang dikenal sebagai HIMARS, sebagai bagian dari paket bantuan militer yang lebih besar ke Ukraina.
Tidak jelas sistem mana yang dimaksud Biden dalam sambutannya. Pemerintah Ukraina sendiri telah mendesak Barat untuk menyediakan lebih banyak senjata jarak jauh untuk mengubah gelombang perang, yang sekarang memasuki bulan keempat.
Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev mengatakan pada hari Senin, bahwa keputusan Washington untuk tidak mengirim sistem roket ke Ukraina yang dapat menjangkau Rusia adalah 'rasional.'
(esn)