Peneliti: Penguncian Ketat Telah Selamatkan 3 Juta Orang di Eropa

Selasa, 23 Juni 2020 - 04:00 WIB
loading...
Peneliti: Penguncian Ketat Telah Selamatkan 3 Juta Orang di Eropa
Ilustrasi
A A A
LONDON - Sejumlah peneliti mengungkapkan bahwa penguncian skala besar, termasuk penutupan toko dan sekolah telah mengurangi tingkat transmisi Covid-19 di Eropa. Langkah ini juga dinilai cukup untuk mengendalikan penyebaran virus tersebut. Penguncian juga mungkin telah mencegah lebih dari tiga juta kematian.

Dalam studi pemodelan dampak kuncian di 11 negara, para ilmuwan Imperial College London, Inggris mengatakan, langkah keras yang diberlakukan sebagian besar negara pada bulan Maret, memiliki efek yang substansial dan membantu membawa tingkat reproduksi infeksi di bawah satu pada awal Mei.

Tingkat reproduksi, atau nilai R, mengukur jumlah rata-rata orang yang akan ditularkan oleh satu orang yang terinfeksi penyakit. Nilai R di atas 1 dapat menyebabkan pertumbuhan eksponensial.

(Baca: Rusia Catat Kematian Harian Terendah Covid-19 Dalam Sebulan Terakhir )

Tim Imperial College memperkirakan bahwa pada awal Mei, antara 12 dan 15 juta orang di 11 negara, yakni Austria, Belgia, Inggris, Denmark, Prancis, Jerman, Italia, Norwegia, Spanyol, Swedia dan Swiss, telah terinfeksi Covid-19.

Dengan membandingkan jumlah kematian yang dihitung dengan kematian yang diprediksi oleh model mereka jika tidak ada tindakan penguncian yang dilakukan, para peneliti menemukan sekitar 3,1 juta kematian dapat dihindari.

"Mengukur efektivitas intervensi ini penting, mengingat dampak ekonomi dan sosialnya, dan dapat menunjukkan tindakan yang diperlukan untuk mempertahankan kontrol," kata para peneliti dalam ringkasan temuan mereka, seperti dilansir Reuters.

Sebuah studi kedua oleh para ilmuwan di Amerika Serikat (AS), memperkirakan bahwa kebijakan penguncian yang dilaksanakan di China, Korea Selatan (Korsel), Italia, Iran, Prancis dan AS mencegah atau menunda sekitar 530 juta kasus Covid-19.

(Baca: Virus Corona Menyebar dengan Cepat, WHO: Dunia Dalam Bahaya )

Memfokuskan analisis mereka pada enam negara ini, tim peneliti AS membandingkan tingkat pertumbuhan infeksi sebelum dan setelah penerapan lebih dari 1.700 kebijakan lokal, regional dan nasional yang dirancang untuk memperlambat atau menghentikan penyebaran Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh Covid-19.

Mereka menemukan fakta, bahwa tanpa kebijakan anti-penularan diberlakukan, tingkat infeksi awal Covid-19 tumbuh 68% per hari di Iran dan rata-rata 38% per hari di lima negara lainnya.

Dengan menggunakan pemodelan ekonometrik yang biasanya digunakan dalam menilai kebijakan ekonomi, mereka menemukan bahwa penguncian telah memperlambat tingkat infeksi dengan hasil kesehatan bermanfaat yang terukur dalam banyak kasus.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1241 seconds (0.1#10.140)