Sejarah Kota Berhantu di Arab Saudi, Al Ula yang Jadi Tujuan Wisata
loading...
A
A
A
RIYADH - Arab Saudi selama ini terkenal dengan kota-kota sucinya yang menjadi tujuan ibadah umat muslim di seluruh dunia. Namun, tahukah Anda jika Saudi memiliki satu kota misterius dan konon berhantu?
Ya, kota tersebut bernama Al Ula. Meskipun dikatakan berhantu, namun Al Ula merupakan kota pertama di Saudi yang diakui sebagai warisan dunia oleh UNESCO.
Hal tersebut sebenarnya ingin dimanfaatkan pemerintah untuk menjadikan Al Ula sebagai kota wisata unggulan negara tersebut.
Baca juga: Tepis Rumor Tak Sedap, Arab Saudi Tegaskan Lagi Sikap Kerajaan pada Israel
Al Ula adalah kota besar yang berjarak 400 km sebelah utara Madinah. kota ini merupakan salah satu kota bersejarah yang dimiliki Arab Saudi.
Al Ula disebut sudah menjadi tempat tinggal manusia sejak ribuan tahun lalu. Kota ini didiami suku kuno Arab, Lihyan, di bawah dinasti Nabatean.
Al Ula tidak hanya diisi oleh permukiman penduduk, namun juga kuburan yang terbuat dari pahatan batu. Wilayah pemakaman itu kini dikenal dengan nama Madain Saleh dan terletak 22 kilometer dari bekas permukiman warga.
Selain itu, kaum Tsamud dan ‘Ad juga dipercaya pernah menghuni kota ini. Sekitar abad ke-13, Al Ula bertransformasi menjadi kota yang padat.
Perkembangan penduduk ini terjadi lantaran wilayah Al Ula dijadikan jalur perdagangan rempah-rempah.
Julukan kota hantu tersemat untuk Al Ula karena tidak dihuni oleh satu orangpun saat ini. Bahkan, tidak ada pedagang atau turis yang memadati lokasi ini.
Berbeda dengan kota lain seperti Petra di Yordania. Di sisi lain, sebagian masyarakat Saudi enggan mendatangi Al Ula karena meyakini bahwa kota ini telah dikutuk, saat bangsa Nabath menolak memeluk Islam dan tidak ingin meninggalkan dewa yang mereka sembah.
Reuters menyebut, keputusan pemerintah Arab Saudi untuk ingin menjadikan Al Ula sebagai destinasi wisata cukup tepat.
Sebab, langkah ini mampu menggaet wisatawan asing, terutama nonmuslim untuk datang dan mengetahui sejarah beserta situs pra Islam di Al Ula. Bahkan, bisa pula dijadikan sarana untuk memperkuat identitas nasional.
Ya, kota tersebut bernama Al Ula. Meskipun dikatakan berhantu, namun Al Ula merupakan kota pertama di Saudi yang diakui sebagai warisan dunia oleh UNESCO.
Hal tersebut sebenarnya ingin dimanfaatkan pemerintah untuk menjadikan Al Ula sebagai kota wisata unggulan negara tersebut.
Baca juga: Tepis Rumor Tak Sedap, Arab Saudi Tegaskan Lagi Sikap Kerajaan pada Israel
Al Ula adalah kota besar yang berjarak 400 km sebelah utara Madinah. kota ini merupakan salah satu kota bersejarah yang dimiliki Arab Saudi.
Al Ula disebut sudah menjadi tempat tinggal manusia sejak ribuan tahun lalu. Kota ini didiami suku kuno Arab, Lihyan, di bawah dinasti Nabatean.
Al Ula tidak hanya diisi oleh permukiman penduduk, namun juga kuburan yang terbuat dari pahatan batu. Wilayah pemakaman itu kini dikenal dengan nama Madain Saleh dan terletak 22 kilometer dari bekas permukiman warga.
Selain itu, kaum Tsamud dan ‘Ad juga dipercaya pernah menghuni kota ini. Sekitar abad ke-13, Al Ula bertransformasi menjadi kota yang padat.
Perkembangan penduduk ini terjadi lantaran wilayah Al Ula dijadikan jalur perdagangan rempah-rempah.
Julukan kota hantu tersemat untuk Al Ula karena tidak dihuni oleh satu orangpun saat ini. Bahkan, tidak ada pedagang atau turis yang memadati lokasi ini.
Berbeda dengan kota lain seperti Petra di Yordania. Di sisi lain, sebagian masyarakat Saudi enggan mendatangi Al Ula karena meyakini bahwa kota ini telah dikutuk, saat bangsa Nabath menolak memeluk Islam dan tidak ingin meninggalkan dewa yang mereka sembah.
Reuters menyebut, keputusan pemerintah Arab Saudi untuk ingin menjadikan Al Ula sebagai destinasi wisata cukup tepat.
Sebab, langkah ini mampu menggaet wisatawan asing, terutama nonmuslim untuk datang dan mengetahui sejarah beserta situs pra Islam di Al Ula. Bahkan, bisa pula dijadikan sarana untuk memperkuat identitas nasional.
(sya)