Jika‪ Suriah diserang, Rusia mungkin jual S-300 ke musuh AS

Rabu, 04 September 2013 - 20:13 WIB
Jika‪ Suriah diserang, Rusia mungkin jual S-300 ke musuh AS
Jika‪ Suriah diserang, Rusia mungkin jual S-300 ke musuh AS
A A A
Sindonews.com - Presiden Rusia Vladimir Putin, mengatakan, Rusia telah menyiapkan beberapa komponen sistem pertahanan rudal S-300 untuk dikirim ke Suriah. Namun belakangan, Rusia membekukan pengiriman itu.

Putin kemudian mengungkapkan, bahwa pemerintahannya bisa saja menjual peralatan militer canggih itu ke negara lain, jika negara Barat ngotot melancarkan serangan militer ke Suriah tanpa dukungan penuh anggota Dewan Keamanan PBB.

"Sistem rudal S-300 merupakan senjata pertahanan yang sangat efisien dan Rusia punya kontrak pengiriman sejumlah S-300 ke Suriah. Dan, kami telah mengirim beberapa komponen senjata itu, tapi belum selesai sepenuhnya. Sebab, kami telah menangguhkan pengiriman komponen tersebut," ungkap Putin.

Putin mengungkapkan, terlalu dini baginya mengungkapkan apa yang akan dilakukan pemerintah Rusia jika Amerika Serikat (AS) benar-benar merealisasikan niatnya untuk menyerang Suriah. "Rusia akah harus berpikir ulang untuk melakukan berbagai tindakan di masa depan, jika terjadi pelanggaran serius atas norma-norma internasional yang telah ada. Khususnya perihal pemasokan senjata yang sangat sensitif ke beberapa wilayah tertentu di beberapa wilayah di dunia," ungkap Putin.

Ungkapan tersebut bisa jadi sebuah ancaman terselubung dari Putin terhadap Presiden AS, Barack Obama untuk menghidupkan kembali kontrak pengiriman rudal S-300 ke Iran. Seperti diketahui, Rusia membatalkan kontrak tersebut setelah pejabat AS dan Israel menekan pemerintah Rusia.

Kemarin, dalam sebuah wawancara ekslusif dengan AP, Putin kembali memperingatkan senjumlah negara Barat atas rencana mereka untuk menyerang Suriah. Sebab, hingga saat ini belum ada bukti konkret penggunaan senjata kimia di Suriah.

Namun, dirinya tidak menolak mendukung resolusi PBB untuk menyerang Suriah, jika bukti penggunaan senjata kimia dirilis.

Putin menekankan, tidak hanya Rusia, ilmuwan AS pun ada yang meraguan keaslian bukti yang disodorkan Pemerintah AS, bahwa rezim Suriah telah menggunakan senjata kimia.

Dirinya kemudian membandingkan bukti tersebut dengan data palsu penggunaan senjata pemusnah masal di Irak yang dijadikan Presiden George Bush dalih untuk menginvasi Irak pada 2003 lalu.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5074 seconds (0.1#10.140)