Henry Kissinger: Ukraina Harus Serahkan Wilayah ke Rusia untuk Capai Perdamaian
loading...
A
A
A
DAVOS - Mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Henry Kissinger mengatakan Ukraina harus menerima penyerahan sebagian wilayahnya untuk mencapai kesepakatan damai dengan Rusia , dan segera mengakhiri perang yang sudah berlangsung selama tiga bulan.
Berbicara di Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss, pada hari Senin, Kissinger yang berusia 98 tahun mengatakan bahwa kegagalan untuk memulai kembali negosiasi dengan Rusia dan terus memusuhi Moskow dapat memiliki konsekuensi bencana bagi stabilitas Eropa dalam jangka panjang.
"Negosiasi perlu dimulai dalam dua bulan ke depan sebelum menimbulkan gejolak dan ketegangan yang tidak akan mudah diatasi," katanya.
"Idealnya, garis pemisah harus kembali ke status quo ante. Mengejar perang di luar titik itu bukan tentang kebebasan Ukraina, tetapi perang baru melawan Rusia sendiri," imbuhnya seperti dikutip dari Newsweek, Selasa (24/5/2022).
Kissinger, yang bekerja di bawah pemerintahan Richard Nixon dan Gerald Ford pada 1970-an, memperingatkan agar tidak menyeret perang dan mendesak negosiasi.
Kissinger mengatakan Rusia telah menjadi bagian penting Eropa selama 400 tahun, bertindak sebagai kekuatan penyeimbang di masa-masa kritis bagi benua itu. Kissinger mengatakan negara-negara Barat harus mengingat pentingnya Rusia di Eropa dan tidak terbawa suasana "dalam situasi saat ini."
Rusia telah menyatakan terbuka untuk kemungkinan memulai kembali pembicaraan damai jika Ukraina membuat langkah pertama, seperti yang diumumkan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Andrei Rudenko pada hari Senin.
"Kami akan siap untuk kembali segera setelah Ukraina menunjukkan posisi konstruktif dan setidaknya memberikan reaksi terhadap proposal yang diajukan kepadanya," kata Rudenko, berbicara kepada wartawan di Moskow. Dia tidak merinci seperti apa posisi konstruktif ini bagi Ukraina.
Tapi, Ukraina tampaknya semakin tanpa kompromi untuk mencapai kesepakatan damai yang membuat Kiev menyerahkan sebagian wilayahnya ke Moskow.
Berbicara di Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss, pada hari Senin, Kissinger yang berusia 98 tahun mengatakan bahwa kegagalan untuk memulai kembali negosiasi dengan Rusia dan terus memusuhi Moskow dapat memiliki konsekuensi bencana bagi stabilitas Eropa dalam jangka panjang.
"Negosiasi perlu dimulai dalam dua bulan ke depan sebelum menimbulkan gejolak dan ketegangan yang tidak akan mudah diatasi," katanya.
"Idealnya, garis pemisah harus kembali ke status quo ante. Mengejar perang di luar titik itu bukan tentang kebebasan Ukraina, tetapi perang baru melawan Rusia sendiri," imbuhnya seperti dikutip dari Newsweek, Selasa (24/5/2022).
Kissinger, yang bekerja di bawah pemerintahan Richard Nixon dan Gerald Ford pada 1970-an, memperingatkan agar tidak menyeret perang dan mendesak negosiasi.
Kissinger mengatakan Rusia telah menjadi bagian penting Eropa selama 400 tahun, bertindak sebagai kekuatan penyeimbang di masa-masa kritis bagi benua itu. Kissinger mengatakan negara-negara Barat harus mengingat pentingnya Rusia di Eropa dan tidak terbawa suasana "dalam situasi saat ini."
Rusia telah menyatakan terbuka untuk kemungkinan memulai kembali pembicaraan damai jika Ukraina membuat langkah pertama, seperti yang diumumkan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Andrei Rudenko pada hari Senin.
"Kami akan siap untuk kembali segera setelah Ukraina menunjukkan posisi konstruktif dan setidaknya memberikan reaksi terhadap proposal yang diajukan kepadanya," kata Rudenko, berbicara kepada wartawan di Moskow. Dia tidak merinci seperti apa posisi konstruktif ini bagi Ukraina.
Tapi, Ukraina tampaknya semakin tanpa kompromi untuk mencapai kesepakatan damai yang membuat Kiev menyerahkan sebagian wilayahnya ke Moskow.