Partai Komunis Afrika Selatan: Israel Negara Jahat yang Harus Dihancurkan
loading...
A
A
A
CAPETOWN - Partai komunis di Afrika Selatan mengatakan Israel adalah negara jahat yang harus dihancurkan. Menurut partai tersebut, penghancurannya sebagai hal yang mendesak.
Partai komunis bernama Economic Freedom Fighters (EEF) ini mengeluarkan pernyataan tentang Israel setelah bentrokan kekerasan saat pemakaman jurnalis Palestina-Amerika Serikat Shireen Abu Akleh pekan lalu.
Menurut konsitusinya, EFF—partai terbesar ketiga di Parlemen Afrika Selatan—adalah faksi pan-Afrika yang mendapat inspirasi dari tradisi Marxis-Leninis yang luas.
Partai dan pemimpinnya, Julius Malema, telah dikritik karena mendorong sentimen rasial terhadap orang kulit putih dan India dan Malema sendiri dua kali dihukum karena pidato kebencian.
Dalam pernyataannya, EFF mengatakan pihaknya mengutuk apa yang mereka sebut "negara apartheid Israel yang sadis, kejam dan pelaku genosida" atas tindakan Polisi Israel yang diambil terhadap pelayat Palestina di pemakaman jurnalis Al Jazeera, Shireen Abu Akleh.
"Israel adalah rezim yang sakit, fasis, dan tidak manusiawi yang tindakannya melampaui tindakan negara apartheid," kata partai tersebut, seperti dikutip Jerusalem Post, Jumat (20/5/2022).
EFF juga meminta pemerintah Afrika Selatan dan Presiden Cyril Ramaphosa untuk mengusir duta besar Israel dari negara itu, dengan mengatakan bahwa kesabaran dunia telah membuat "maniak Zionis percaya bahwa mereka tidak tersentuh".
Partai itu juga menyesalkan kurangnya sanksi yang dijatuhkan pada Israel yang "begitu mudah dikenakan" pada negara-negara sosialis.
EFF secara terbuka mendukung invasi Rusia ke Ukraina, mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dirilis minggu ini bahwa mereka memuji program anti-imperialis Rusia melawan aliansi militer NATO.
EFFA dan Malema telah menyebabkan kontroversi besar di masa lalu atas komentar yang dianggap sebagai fasis dan menghasut kebencian rasial. Dalam pertemuan umum politik 2016, Malema mengatakan; "EFF tidak menyerukan pembantaian orang kulit putih...setidaknya untuk saat ini."
Dalam pertemuan umum politik lainnya pada tahun 2018, Malema menyerukan kepada para pendukungnya untuk mengejar orang kulit putih dan memotong leher mereka.
Malema juga memuji mantan otokrat Libya Muammar Gaddafi, berjanji untuk menerapkan beberapa kebijakan Gaddafi di Afrika Selatan.
Partai komunis bernama Economic Freedom Fighters (EEF) ini mengeluarkan pernyataan tentang Israel setelah bentrokan kekerasan saat pemakaman jurnalis Palestina-Amerika Serikat Shireen Abu Akleh pekan lalu.
Menurut konsitusinya, EFF—partai terbesar ketiga di Parlemen Afrika Selatan—adalah faksi pan-Afrika yang mendapat inspirasi dari tradisi Marxis-Leninis yang luas.
Partai dan pemimpinnya, Julius Malema, telah dikritik karena mendorong sentimen rasial terhadap orang kulit putih dan India dan Malema sendiri dua kali dihukum karena pidato kebencian.
Dalam pernyataannya, EFF mengatakan pihaknya mengutuk apa yang mereka sebut "negara apartheid Israel yang sadis, kejam dan pelaku genosida" atas tindakan Polisi Israel yang diambil terhadap pelayat Palestina di pemakaman jurnalis Al Jazeera, Shireen Abu Akleh.
"Israel adalah rezim yang sakit, fasis, dan tidak manusiawi yang tindakannya melampaui tindakan negara apartheid," kata partai tersebut, seperti dikutip Jerusalem Post, Jumat (20/5/2022).
EFF juga meminta pemerintah Afrika Selatan dan Presiden Cyril Ramaphosa untuk mengusir duta besar Israel dari negara itu, dengan mengatakan bahwa kesabaran dunia telah membuat "maniak Zionis percaya bahwa mereka tidak tersentuh".
Partai itu juga menyesalkan kurangnya sanksi yang dijatuhkan pada Israel yang "begitu mudah dikenakan" pada negara-negara sosialis.
EFF secara terbuka mendukung invasi Rusia ke Ukraina, mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dirilis minggu ini bahwa mereka memuji program anti-imperialis Rusia melawan aliansi militer NATO.
EFFA dan Malema telah menyebabkan kontroversi besar di masa lalu atas komentar yang dianggap sebagai fasis dan menghasut kebencian rasial. Dalam pertemuan umum politik 2016, Malema mengatakan; "EFF tidak menyerukan pembantaian orang kulit putih...setidaknya untuk saat ini."
Dalam pertemuan umum politik lainnya pada tahun 2018, Malema menyerukan kepada para pendukungnya untuk mengejar orang kulit putih dan memotong leher mereka.
Malema juga memuji mantan otokrat Libya Muammar Gaddafi, berjanji untuk menerapkan beberapa kebijakan Gaddafi di Afrika Selatan.
(min)