Tak Hanya Rudal Hipersonik, Rusia Juga Kerahkan Senjata Laser di Ukraina

Kamis, 19 Mei 2022 - 01:07 WIB
loading...
Tak Hanya Rudal Hipersonik,...
Rusia mengerahkan senjata laser anti drone yang disebuta sebagai Zadira. Foto/Ilustrasi
A A A
MOSKOW - Rusia telah mengembangkan kemampuan senjata laser anti-drone sendiri dan sudah menggunakannya di Ukraina . Hal itu diungkapkan Wakil Perdana Menteri Rusia Yury Borisov dalam sebuah wawancara.

Menurut Borisov, senjata laser tersebut memiliki jangkauan 5 km dan dijuluki Zadira, atau 'pembuat onar' dalam bahasa Rusia. Meski begitu, ia tidak mengungkapkan detail lain tentang perangkat baru tersebut.

Pengungkapan itu datang ketika Borisov sedang mendiskusikan senjata canggih yang sedang dikembangkan di Rusia. Dia membandingkan senjata baru itu dengan Peresvet, sistem laser yang pertama kali diluncurkan oleh Presiden Vladimir Putin pada tahun 2018, yang tujuan pastinya tidak dijelaskan pada saat itu.



Pejabat Rusia itu mengkonfirmasi bahwa Peresvet dirancang untuk menonaktifkan sensor optik, termasuk pada satelit mata-mata yang mengorbit di atas bumi setinggi 1.500 km.

“Sementara Peresvet membutakan, senjata laser generasi baru menyebabkan kerusakan fisik pada target, membakarnya,” ungkapnya seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (19/5/2022).

Ketika ditanya tentang batas waktu bagi militer Rusia untuk menerima sistem senjata seperti itu, Borisov mengatakan bahwa mereka sudah dipasok. Ketika ditanya lebih lanjut apakah laser anti-drone dikerahkan dalam kampanye militer Rusia di Ukraina, ia mengakui bahwa “sampel pertama digunakan” di sana.



Menurut para ahli militer, laser memiliki beberapa kelemahan sebagai senjata, termasuk kebutuhan daya yang besar dan kerusakan sinar yang disebabkan oleh debu dan uap air di udara, antara lain.

Namun, mereka memiliki keunggulan besar dalam hal biaya per tembakan dibandingkan dengan rudal anti-pesawat tradisional. Kemajuan teknologi drone, yang telah membuat penyebaran aset udara lebih dapat diakses secara finansial, telah memaksa para perencana militer di seluruh dunia untuk mencari berbagai cara untuk melawan ancaman ini tanpa menghabiskan ruang perang mereka.

Di Amerika Serikat (AS), laser angkatan laut berhasil diuji terhadap kapal dan drone tahun ini, dengan kekalahan target latihan udara oleh Layered Laser Defense (LLD) pada bulan April yang disebut-sebut sebagai "sejarah" oleh pihak berwenang.



(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2406 seconds (0.1#10.140)