Intel Rusia: AS Terus Rekrut Teroris ISIS untuk Berperang di Ukraina
loading...
A
A
A
Menurut pendapat SVR, “Data ini menegaskan Amerika Serikat siap menggunakan segala cara untuk mencapai tujuan geopolitiknya, tidak terkecuali mensponsori kelompok teroris internasional.”
Dinas intelijen Rusia menyimpulkan pemerintah Amerika tidak mempertimbangkan konsekuensi dari tindakan semacam itu. “Bahkan ketika menyangkut ancaman terhadap keamanan sekutu Eropa dan bahkan terhadap kehidupan rakyat Amerika,” papar intelijen Rusia.
Washington bersikeras bahwa “tidak ada tentara AS di Ukraina.”
Sementara itu, kehadiran pasukan Amerika di wilayah Suriah di pangkalan al-Tanf, yang disebutkan SVR dalam pernyataannya, telah lama dianggap Moskow dan Damaskus sebagai ilegal.
Pemerintah AS sebelumnya berjanji pasukan Amerika akan meninggalkan timur laut Suriah tetapi hanya setelah militan ISIS dikalahkan dan Kurdi dilindungi.
Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton menjelaskan tugas lain pasukan AS di al-Tanf adalah untuk melawan pengaruh Iran di wilayah tersebut.
Pada Oktober 2021, ada laporan, menurut sumber pertahanan Israel, sekitar 350 anggota militer dan warga sipil masih menggunakan al-Tanf, termasuk beberapa pasukan Inggris dan Prancis yang digambarkan sebagai “ahli intelijen.”
Dinas intelijen Rusia menyimpulkan pemerintah Amerika tidak mempertimbangkan konsekuensi dari tindakan semacam itu. “Bahkan ketika menyangkut ancaman terhadap keamanan sekutu Eropa dan bahkan terhadap kehidupan rakyat Amerika,” papar intelijen Rusia.
Washington bersikeras bahwa “tidak ada tentara AS di Ukraina.”
Sementara itu, kehadiran pasukan Amerika di wilayah Suriah di pangkalan al-Tanf, yang disebutkan SVR dalam pernyataannya, telah lama dianggap Moskow dan Damaskus sebagai ilegal.
Pemerintah AS sebelumnya berjanji pasukan Amerika akan meninggalkan timur laut Suriah tetapi hanya setelah militan ISIS dikalahkan dan Kurdi dilindungi.
Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton menjelaskan tugas lain pasukan AS di al-Tanf adalah untuk melawan pengaruh Iran di wilayah tersebut.
Pada Oktober 2021, ada laporan, menurut sumber pertahanan Israel, sekitar 350 anggota militer dan warga sipil masih menggunakan al-Tanf, termasuk beberapa pasukan Inggris dan Prancis yang digambarkan sebagai “ahli intelijen.”
(sya)