Di Tengah Peringatan Rusia, AS Siap Beri Dukungan Militer ke Swedia dan Finlandia

Senin, 16 Mei 2022 - 18:29 WIB
loading...
Di Tengah Peringatan Rusia, AS Siap Beri Dukungan Militer ke Swedia dan Finlandia
Tentara AS tiba di Bandara Rzeszow-Jasionka, Jasionka, Polandia, 8 Februari 2022. Foto/REUTERS/Patryk Ogorzalek/Agencja Wyborcza.pl
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) siap, jika diperlukan, untuk memberi Swedia dan Finlandia dukungan militer karena negara-negara ini menunggu tanggapan NATO atas aplikasi keanggotaan mereka.

Pernyataan itu diungkapkan juru bicara Pentagon John Kirby.

Pada Minggu, Finlandia dan Swedia secara resmi mengumumkan niat mereka bergabung NATO, meskipun ada banyak peringatan dari Rusia.



Moskow, yang menganggap ekspansi NATO sebagai ancaman langsung terhadap keamanannya sendiri, sebelumnya berjanji mengambil tindakan yang memadai sebagai tanggapan.



Dalam wawancara dengan BBC yang direkam pada Jumat dan disiarkan pada Minggu, Kirby mengatakan peringatan Rusia “jelas mengkhawatirkan.”



“Tetapi bukan Rusia untuk menentukan apakah Finlandia dan Swedia menjadi sekutu NATO, itu terserah rakyat Finlandia dan rakyat Swedia,” papar juru bicara militer AS itu.

Ketika ditanya apakah AS akan mengirim pasukan untuk membela Finlandia dan Swedia jika mereka diserang, Kirby pertama-tama mengatakan dia tidak ingin berspekulasi tentang skenario hipotetis tetapi tetap memberikan tanggapan terperinci.

Dia menekankan Finlandia dan Swedia “memiliki militer yang sangat modern” yang membuat pasukan AS “nyaman bekerja dengannya.”

Hubungan dekat antara Washington dan dua negara Eropa utara, menurut Kirby, akan memungkinkan Washington memberikan bantuan militer kepada Helsinki dan Stockholm.

“Jika dalam periode penerapan mereka ke NATO dan aksesi mereka ke NATO, mereka akan membutuhkan beberapa kemampuan atau dukungan tambahan … kami akan dapat memberikan beberapa dukungan tambahan jika diperlukan,” ujar dia.

Finlandia memiliki perbatasan panjang dengan Rusia, dan Swedia memutuskan mempertimbangkan kembali kebijakan non-blok mereka yang sudah berlangsung lama.

Hal itu setelah perubahan besar dalam opini publik setelah peluncuran serangan Rusia ke Ukraina.

Menurut jajak pendapat baru-baru ini, mayoritas warga di kedua negara sekarang mendukung keanggotaan NATO.

(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1784 seconds (0.1#10.140)