Resimen Azov Desak Evakuasi Korban Luka dari Pabrik Baja Mariupol

Rabu, 11 Mei 2022 - 19:07 WIB
loading...
Resimen Azov Desak Evakuasi...
Resimen Azov Desak Evakuasi Korban Luka dari Pabrik Baja Mariupol. FOTO/Reuters
A A A
MARIUPOL - Pejuang Resimen Azov, unit Ukraina yang bersembunyi di pabrik baja Azovstal yang terkepung di kota pelabuhan Mariupol , merilis foto rekan-rekan mereka yang terluka. Mereka menyerukan pada PBB dan Palang Merah untuk mengevakuasi personel yang terluka.

Dalam sebuah pernyataan yang menyertai foto-foto yang diposting di saluran Telegram berjudul "Azov - Mariupol", Selasa (10/5/2022), mereka mengatakan bahwa pejuang yang terluka hidup dalam kondisi tidak bersih, dengan luka terbuka yang dibalut dengan sisa-sisa perban yang tidak steril, tanpa obat yang diperlukan dan bahkan makanan.



Seperti dilaporkan AP, pernyataan itu mengatakan, bahwa “seluruh dunia yang beradab harus melihat kondisi di mana para pembela Mariupol yang terluka dan lumpuh berada dan bertindak.”

“Kami menuntut evakuasi segera prajurit yang terluka ke wilayah yang dikuasai Ukraina, di mana mereka akan dibantu dan diberikan perawatan yang tepat,” lanjut pernyataan itu. Disebutkan pula, ada beberapa ratus pejuang yang terluka di pabrik tersebut.

Sekitar 10 foto menunjukkan pejuang dengan luka parah, termasuk dua berdiri di atas kruk yang kaki kirinya diamputasi, satu dengan lengan kirinya diamputasi di bahu dan satu lagi dengan lengan kanannya diamputasi di atas siku, dengan tunggul diperban.



Dua lainnya diperlihatkan sedang dirawat oleh petugas medis, dan yang lain memiliki perangkat fiksasi eksternal, yang disekrup ke anggota tubuh yang patah untuk menstabilkannya, di lengan kanannya. Tidak mungkin untuk memverifikasi secara independen di mana foto-foto itu diambil atau identitas orang-orang yang digambarkan.

Pabrik baja tepi laut adalah satu-satunya bagian dari kota pelabuhan strategis yang belum diambil alih oleh pasukan Rusia. Dengan terowongan terowongan dan bunker yang terbentang jauh di bawah pabrik, ratusan warga sipil telah berlindung di sana dari pemboman hebat di kota mereka.

Pejabat Ukraina dan Rusia mengatakan wanita, anak-anak, dan orang tua terakhir yang tersisa dievakuasi dari pabrik awal pekan ini. Namun, kebingungan tetap ada mengenai apakah semua warga sipil telah dievakuasi, setelah dua pejabat Ukraina pada Selasa memperkirakan beberapa masih ada di pabrik itu.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1432 seconds (0.1#10.140)