Warga Super Kaya AS Berburu Paspor Emas di Negara Lain, Ini Alasannya

Selasa, 10 Mei 2022 - 12:25 WIB
loading...
A A A
"Kita semua telah hidup selama dua setengah tahun terakhir. Itu semua hanya mengingatkan kita betapa rentan dan rapuhnya kita, dan orang-orang yang memiliki kemampuan menerima bahwa itu akan terjadi lagi dan mereka tidak ingin lengah," papar kepala salah satu perusahaan yang mengkhususkan diri dalam CIP.

Dia dilaporkan menerima lebih banyak permintaan untuk paspor emas "selama tiga tahun terakhir" daripada dalam "gabungan 20 tahun sebelumnya."

Dia mengatakan semua klien barunya berbagi "ketakutan yang mengakar tentang masa depan masyarakat Amerika."

Menurut kepala klien pribadi di Henley & Partners, ada "empat C" yang membantu mendorong peningkatan besar: COVID-19, perubahan iklim, cryptocurrency, dan konflik.

"Kami melihat program ini sebagai polis asuransi," papar Ezzedeen Soleiman, Managing Partner dari grup serupa, Latitude.

"Kami memiliki beberapa miliarder yang mendekati kami dan bertanya di mana tempat terbaik untuk tinggal jika ada bencana iklim, atau jika ada badai lain, atau pandemi global lainnya," ujar dia.

Menurut Soleiman, satu tujuan tertentu tampaknya memiliki daya tarik khusus bagi warga Amerika Serikat dengan kekayaan selangit yang kecewa dengan apa yang terjadi di AS atau tidak melihat peluang yang pernah mereka lihat di AS yakni Portugal.

"Portugal adalah California berikutnya untuk warga Amerika yang melihat kewarganegaraan Eropa sebagai rencana warisan untuk keturunan mereka,” papar dia, mengutip biaya yang relatif rendah sebesar USD200.000 dan relatif mudahnya bepergian oleh warganya di Eropa.

Orang asing kaya yang ingin memperoleh kewarganegaraan di AS telah lama menggunakan metode serupa, visa EB-5, yang memungkinkan mereka menginvestasikan lebih dari USD900.000 di AS sehingga bisa melompat ke garis depan imigrasi yang sangat padat.

Namun di tengah kekecewaan yang semakin besar terhadap prospek ekonomi masa depan AS, tidak heran mengapa penasihat keuangan dan pakar mengatakan banyak orang kaya semakin mencari di tempat lain.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1075 seconds (0.1#10.140)