Perang Rusia-Ukraina Picu Ketakutan di Eropa, Permintaan Bunker Nuklir Melonjak

Minggu, 01 Mei 2022 - 08:16 WIB
loading...
Perang Rusia-Ukraina Picu Ketakutan di Eropa, Permintaan Bunker Nuklir Melonjak
Perang Rusia-Ukraina picu ketakutan di Eropa akan digunakannya senjata nuklir membuat permintaan bunker melonjak. Foto/Ilustrasi
A A A
BRUSSELS - Perusahaan di seluruh Eropa melaporkan peningkatan tajam dalam permintaan untuk tempat perlindungan bom dan bunker. Pemicunya adalah kekhawatiran bahwa Rusia akan segera menggunakan senjata nuklir dalam perang yang sedang berlangsung dengan Ukraina .

Beberapa perusahaan baru-baru ini mengatakan kepada The Telegraph penduduk di Jerman, Swiss, Prancis, dan Inggris semakin mencari informasi tentang membangun dan membeli tempat perlindungan di tengah kekhawatiran bahwa perang dapat menyebar lebih jauh ke Eropa. Rusia telah berulang kali memperingatkan Barat untuk tidak ikut campur dalam invasinya ke Ukraina, dan telah menyinggung kemungkinan menggunakan senjata nuklir jika ketegangan semakin meningkat.

Setelah dua bulan pertempuran berdarah di Ukraina, Eropa - dan bahkan beberapa orang Amerika - khawatir bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin dapat segera menargetkan negara lain dengan senjata mematikan.

"Dalam beberapa minggu pertama bulan Maret orang-orang benar-benar ketakutan dan menginginkan bantuan segera," kata Claus Haglund dari Buhler GmbH, sebuah perusahaan Swiss yang memasang dan memperbaiki bunker, kepada The Telegraph seperti dinukil dari Newsweek, Minggu (1/5/2022).

Dia menambahkan bahwa permintaan untuk bunker baru atau perbaikan telah "meledak" sejak invasi dimulai pada 24 Februari lalu.



Sebuah perusahaan konstruksi ruang bawah tanah khusus di Inggris juga mengatakan kepada outlet berita bahwa permintaan untuk tempat penampungan telah melonjak 100 persen dibandingkan tahun lalu. Di Jerman, satu-satunya produsen bunker yang membangun tempat perlindungan untuk individu pribadi juga mengatakan bahwa mereka telah melihat rekor permintaan sejak perang dimulai.

Menurut The Telegraph CEO perusahaan Jerman BSSD, Mario Piejde, mengatakan kepada media lokal bahwa mereka telah menerima lebih dari 1.000 panggilan per hari.

"Sudah seperti ini selama enam minggu," katanya awal bulan ini. "Orang-orang panik," imbuhnya.

Bahkan pemerintah Jerman awal bulan ini mengumumkan bahwa mereka akan mulai menginvestasikan uang untuk memperkuat tempat penampungan bawah tanah dan membangun stok krisis jika terjadi perang.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0994 seconds (0.1#10.140)