Lebaran Kelabu, Penjahit Ini Rugi Puluhan Juta Setelah Disatroni Perampok
loading...
A
A
A
ISLAMABAD - Perampok bersenjata menggasak lebih dari 200 pakaian yang dibuat untuk pelanggan di penjahit Pakistan menjelang liburan Idul Fitri yang menandai akhir bulan Ramadhan . Mereka mengikat dan memukuli staf penjahit.
Muhammad Razzaq mengatakan kepada AFP bahwa dua pria bersenjata menerobos masuk ke tokonya di Islamabad sebelum kabur dengan 240 pakaian shalwar kameez, pakaian nasional Pakistan, yang sudah jadi atau hampir jadi.
"Polisi belum dapat menemukan petunjuk apa pun kepada orang-orang kejam yang mengubah Idul Fitri ini bagi saya menjadi mimpi buruk," kata Razzaq seperti dikutip dari France24, Jumat (29/4/2022).
Menurut Razzaq jumlah barang yang dirampokan itu bernilai hampir USD4.000 atau sekitar Rp58 juta.
Sebagian besar rak di toko Razzaq kosong pada hari Jumat dan dia duduk dengan sedih di belakang mesin jahit.
"Saya telah bekerja di daerah itu selama 20 tahun terakhir dan memiliki pelanggan yang datang kepada saya dari daerah mewah Islamabad dan Rawalpindi dengan kain bermerek dan mahal," katanya.
Salman Ashraf, salah satu penjahit yang diikat selama penggerebekan, mengatakan para perampok sangat agresif.
"Orang-orang bersenjata memukuli kami, mengikat kami dengan tali dan meminta kami untuk tetap diam," katanya.
Muhammad Razzaq mengatakan kepada AFP bahwa dua pria bersenjata menerobos masuk ke tokonya di Islamabad sebelum kabur dengan 240 pakaian shalwar kameez, pakaian nasional Pakistan, yang sudah jadi atau hampir jadi.
"Polisi belum dapat menemukan petunjuk apa pun kepada orang-orang kejam yang mengubah Idul Fitri ini bagi saya menjadi mimpi buruk," kata Razzaq seperti dikutip dari France24, Jumat (29/4/2022).
Menurut Razzaq jumlah barang yang dirampokan itu bernilai hampir USD4.000 atau sekitar Rp58 juta.
Sebagian besar rak di toko Razzaq kosong pada hari Jumat dan dia duduk dengan sedih di belakang mesin jahit.
"Saya telah bekerja di daerah itu selama 20 tahun terakhir dan memiliki pelanggan yang datang kepada saya dari daerah mewah Islamabad dan Rawalpindi dengan kain bermerek dan mahal," katanya.
Salman Ashraf, salah satu penjahit yang diikat selama penggerebekan, mengatakan para perampok sangat agresif.
"Orang-orang bersenjata memukuli kami, mengikat kami dengan tali dan meminta kami untuk tetap diam," katanya.