Erdogan Kunjungi Raja Salman, Pertama Kali sejak Turki-Arab Saudi Bersitegang
loading...
A
A
A
JEDDAH - Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman menymbut kunjungan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Istana Al-Salam, Jeddah, Kamis malam.
Itu adalah pertemuan pertama mereka sejak Turki dan Arab Saudi bersitegang terkait kasus pembunuhan jurnalis pembangkang Saudi, Jamal Khashoggi, oleh para agen nakal Riyadh di Istanbul pada 2 Oktober 2018.
Mengutip Saudi Press Agency (SPA), Jumat (29/4/2022), Erdogan tiba dalam perjalanan pertamanya ke Kerajaan Arab Saudi sejak 2017 di Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah dan diterima oleh Gubernur Wilayah Mekah Pangeran Khalid al-Faisal.
Sebelumnya, Kepresidenan Turki mengatakan bahwa kunjungan Erdogan atas undangan Raja Saudi Salman bin Abdulaziz.
“Semua aspek hubungan antara Turki dan Arab Saudi akan ditinjau, dan langkah-langkah yang bertujuan untuk meningkatkan kerja sama antara kedua negara akan dibahas pada pembicaraan yang akan diadakan sebagai bagian dari kunjungan tersebut. Selain hubungan bilateral, pandangan tentang masalah regional dan internasional akan dipertukarkan,” bunyi pernyataanKepresidenanTurki.
Kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi di konsulat Saudi di Istanbul pada 2018 telah memicu ketegangan dalam hubungn kedua negara. Ankara ingin para tersangka pembunuhan diadili di Turki, namun Riyadh memilih mengadili sendiri dan memperingatkan negara lain tidak ikut campur.
Sejak itu, Ankara telah berusaha untuk meningkatkan hubungan dengan Riyadh.
Selain Arab Saudi, Erdogan juga telah bekerja untuk memperbaiki hubungannya dengan negara-negara lain di kawasan itu saat ia menghadapi tantangan domestik di dalam negeri yang disebabkan oleh ekonomi yang bergulat dengan jatuhnya mata uang lira dan melonjaknya inflasi.
Berbicara pada konferensi pers sebelum berangkat ke Kerajaan Arab Saudi, Erdogan mengatakan: “Kunjungan saya mencerminkan keinginan bersama kami untuk memulai era baru kerja sama sebagai dua negara bersaudara."
"Kami akan melakukan upaya untuk memulai era baru peningkatan hubungan antara kedua negara kami dalam segala hal termasuk politik, militer, ekonomi dan budaya," ujarnya.
“Arab Saudi memiliki tempat khusus bagi Turki dalam hal perdagangan dan investasi serta proyek skala besar yang dilaksanakan oleh kontraktor kami. Nilai total proyek yang telah dikerjakan oleh kontraktor kami di Arab Saudi mencapai USD24 miliar. Sifat komplementer dari ekonomi kita adalah faktor utama yang menarik investor Saudi ke lingkungan dinamis di Turki," imbuh Erdogan.
“Saya melihat dan percaya bahwa merupakan kepentingan bersama kami untuk meningkatkan kerja sama kami dengan Arab Saudi di berbagai bidang seperti perawatan kesehatan, energi, ketahanan pangan, teknologi pertanian, industri pertahanan, dan keuangan. Tampaknya kita memiliki potensi yang signifikan terutama dalam energi terbarukan dan hijau. Kami berharap akan membahas dan mengevaluasi masalah ini secara menyeluruh.”
Erdogan juga mengatakan dia akan membahas semua aspek hubungan antara Riyadh dan Ankara.
"Perkembangan regional dan internasional juga akan menjadi agenda kami. Kami menyatakan pada setiap kesempatan bahwa bagi kami, stabilitas dan keamanan saudara dan saudari kami di Teluk sama pentingnya dengan keamanan dan stabilitas kami sendiri. Di era ancaman yang semakin canggih saat ini, dialog dan kerja sama sangat penting untuk keamanan dan stabilitas seluruh kawasan kita.”
Itu adalah pertemuan pertama mereka sejak Turki dan Arab Saudi bersitegang terkait kasus pembunuhan jurnalis pembangkang Saudi, Jamal Khashoggi, oleh para agen nakal Riyadh di Istanbul pada 2 Oktober 2018.
Mengutip Saudi Press Agency (SPA), Jumat (29/4/2022), Erdogan tiba dalam perjalanan pertamanya ke Kerajaan Arab Saudi sejak 2017 di Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah dan diterima oleh Gubernur Wilayah Mekah Pangeran Khalid al-Faisal.
Sebelumnya, Kepresidenan Turki mengatakan bahwa kunjungan Erdogan atas undangan Raja Saudi Salman bin Abdulaziz.
“Semua aspek hubungan antara Turki dan Arab Saudi akan ditinjau, dan langkah-langkah yang bertujuan untuk meningkatkan kerja sama antara kedua negara akan dibahas pada pembicaraan yang akan diadakan sebagai bagian dari kunjungan tersebut. Selain hubungan bilateral, pandangan tentang masalah regional dan internasional akan dipertukarkan,” bunyi pernyataanKepresidenanTurki.
Kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi di konsulat Saudi di Istanbul pada 2018 telah memicu ketegangan dalam hubungn kedua negara. Ankara ingin para tersangka pembunuhan diadili di Turki, namun Riyadh memilih mengadili sendiri dan memperingatkan negara lain tidak ikut campur.
Sejak itu, Ankara telah berusaha untuk meningkatkan hubungan dengan Riyadh.
Selain Arab Saudi, Erdogan juga telah bekerja untuk memperbaiki hubungannya dengan negara-negara lain di kawasan itu saat ia menghadapi tantangan domestik di dalam negeri yang disebabkan oleh ekonomi yang bergulat dengan jatuhnya mata uang lira dan melonjaknya inflasi.
Berbicara pada konferensi pers sebelum berangkat ke Kerajaan Arab Saudi, Erdogan mengatakan: “Kunjungan saya mencerminkan keinginan bersama kami untuk memulai era baru kerja sama sebagai dua negara bersaudara."
"Kami akan melakukan upaya untuk memulai era baru peningkatan hubungan antara kedua negara kami dalam segala hal termasuk politik, militer, ekonomi dan budaya," ujarnya.
“Arab Saudi memiliki tempat khusus bagi Turki dalam hal perdagangan dan investasi serta proyek skala besar yang dilaksanakan oleh kontraktor kami. Nilai total proyek yang telah dikerjakan oleh kontraktor kami di Arab Saudi mencapai USD24 miliar. Sifat komplementer dari ekonomi kita adalah faktor utama yang menarik investor Saudi ke lingkungan dinamis di Turki," imbuh Erdogan.
“Saya melihat dan percaya bahwa merupakan kepentingan bersama kami untuk meningkatkan kerja sama kami dengan Arab Saudi di berbagai bidang seperti perawatan kesehatan, energi, ketahanan pangan, teknologi pertanian, industri pertahanan, dan keuangan. Tampaknya kita memiliki potensi yang signifikan terutama dalam energi terbarukan dan hijau. Kami berharap akan membahas dan mengevaluasi masalah ini secara menyeluruh.”
Erdogan juga mengatakan dia akan membahas semua aspek hubungan antara Riyadh dan Ankara.
"Perkembangan regional dan internasional juga akan menjadi agenda kami. Kami menyatakan pada setiap kesempatan bahwa bagi kami, stabilitas dan keamanan saudara dan saudari kami di Teluk sama pentingnya dengan keamanan dan stabilitas kami sendiri. Di era ancaman yang semakin canggih saat ini, dialog dan kerja sama sangat penting untuk keamanan dan stabilitas seluruh kawasan kita.”
(min)